KabarBaik.co- Di banyak sudut Nusantara, kepercayaan terhadap hal-hal tak kasat mata masih tumbuh subur, berakar dari warisan nenek moyang yang melihat dunia bukan hanya dengan mata, tapi juga dengan rasa. Salah satu yang paling sering muncul dalam kisah-kisah malam adalah aroma bunga lembut, menguar diam-diam, dan membawa pesan yang belum tentu berasal dari dunia manusia.
Bunga memang indah, harum, dan menenangkan. Tapi di waktu dan tempat tertentu, wangi bunga justru menjadi tanda yang mencurigakan. Terutama bila datang tiba-tiba tanpa wujud.
Tanda dari Mereka yang Tak Terlihat
Hujan turun deras malam itu, membasahi tanah dan meninabobokan desa kecil di lereng Lawu. Di balik tirai air, wangi bunga tiba-tiba menyeruak. Padahal, tak ada satupun bunga yang mekar malam itu. Tidak ada pekarangan, tidak ada sesajen, bahkan tidak ada tamu.
Menurut kepercayaan warga sekitar, aroma bunga yang muncul saat hujan malam adalah pertanda gaib. Apakah itu undangan dari leluhur, atau sinyal bahwa ada yang sedang mengintai?
Jangan Sebut, Kalau Tak Bisa Menjawab
Di daerah pedalaman, para orang tua punya petuah: Jangan menyebut-nyebut wangi bunga malam kalau tidak melihat sumbernya. Sebab bisa saja itu adalah bagian dari pangandikan lelembut komunikasi diam dari makhluk halus.
Wangi Penjaga, atau Wangi Penyesat?
Tak semua bau bunga dari alam gaib bersifat jahat. Dalam banyak tradisi, wangi seperti itu adalah pertanda penjagaan dari leluhur khususnya bagi mereka yang sedang sakit, banyak pikiran, atau berada di persimpangan hidup.
Dalam kosmologi Jawa, dunia ini tidak pernah benar-benar sunyi. Ia dihuni banyak makhluk, banyak rasa, dan banyak maksud. Wangi bunga yang datang tanpa sumber seringkali bukan kebetulan, melainkan pesan lirih dari mereka yang tak bisa bicara langsung entah untuk menjaga, memberi isyarat, atau hanya sekadar lewat.
Dan ketika harum itu datang di tengah malam, saat hujan mengguyur bumi dan dunia tertidur siapa tahu itu adalah panggilan. Bukan untuk ditakuti, tapi untuk diingat. Bahwa manusia hidup berdampingan. Dengan yang tampak, dan yang tak tampak.