KabarBaik.co – Warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, melaksanakan tradisi Atur Pingsungsung. Acara tersebut dilakukan menjelang selamatan desa yang jatuh pada Kamis Kliwon Bulan Suro atau tanggal 1 Agustus 2024.
Atur Pingsungsung dalam bahasa Jawa berarti memberikan hadiah. Sebagai wujud syukur atas karunia kesehatan dan kesejahteraan, warga dari lima dusun di desa ini mengarak hulu bekti (seserahan) berupa hasil bumi dan ternak kepada Pemerintah Desa Tulungrejo.
Warga dari Dusun Kekep, Dusun Gondang, Dusun Gerdu, Dusun Junggo, dan Dusun Wonorejo berkumpul di lapangan desa yang familiar disebut Lapangan Arjuna. Dengan mengenakan pakaian adat Jawa, warga membawa hulu bekti yang beragam, mulai dari sayuran, buah-buahan hingga ayam hidup.
Dengan penuh suka cita, mereka mengarak hulu bekti dalam sebuah arak-arakan yang rapi. Sesampainya di depan Balai Desa Tulungrejo, warga disambut dua penari yang mengiringi langkah mereka masuk ke dalam balai. Di dalam balai, tokoh adat dan tokoh masyarakat sudah menunggu. Kepala dusun kemudian menyerahkan hulu bekti kepada Kepala Desa Tulungrejo, Suliono.
”Sesungguhnya Atur Pingsungsung adalah tradisi di mana warga mengusung bahan untuk selamatan desa. Hasil bumi ini merupakan bentuk sedekah dari warga, dan seserahan ini harus berasal dari hasil bumi Desa Tulungrejo,” ujar Suliono.
Sebelum Atur Pingsungsung, maka dilakukan pemasangan tarub agung, pembuatan jenang suro, dan pemasangan Cok Bakal. Atur Pingsungsung, menurut Suliono, adalah wujud syukur warga atas karunia Allah SWT yang telah dilaksanakan secara turun temurun. Hasil bumi yang dikumpulkan akan diolah untuk tasyakuran selamatan desa.
”Selamatan desa selalu kita laksanakan pada Kamis Kliwon Bulan Suro, dan tahun ini jatuh pada tanggal 1 Agustus 2024,” tandas Suliono. (*)