Warga Kelurahan Blitar Lestarikan Tradisi Ittar-Ittar, Simbol Tolak Bala dan Hormat Leluhur

oleh -920 Dilihat
cdc81499 3079 45ba 8457 ad11ae4cd3cb
Barongan dalam tradisi Ittar-Ittar di Kelurahan Blitar. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Masyarakat Kelurahan Blitar, Kota Blitar kembali menggelar tradisi budaya Ittar-Ittar, sebuah prosesi sakral yang menjadi bagian dari kirab jaranan keliling wilayah kelurahan, Jumat (6/6).

Tradisi yang telah berlangsung secara turun-temurun ini dipercaya sebagai bentuk tolak bala sekaligus penghormatan kepada para leluhur.

Prosesi ini tidak bisa digelar sembarangan. Warga meyakini, pelaksanaannya harus dilakukan tepat di hari Jumat Pahing.

Jika tidak dijalankan sesuai waktu tersebur, diyakini dapat mengundang berbagai musibah, mulai dari kesurupan, gagal panen, hingga kecelakaan. Kepercayaan tersebut terus hidup dari generasi ke generasi.

Hal itu disampaikan Suwanto, pegiat budaya dari Paguyuban Jaranan Dewa Ruci. Ia menjelaskan bahwa Ittar-Ittar telah menjadi bagian penting dari adat istiadat warga.

“Ini bukan sekadar tradisi, tapi juga telah menyatu dengan nilai-nilai spiritual. Seiring masuknya Islam, ada praktik tahlil, tirakatan, hingga tasyakuran yang kini menyatu dalam pelaksanaannya,” terang Suwanto, Jumat (6/6).

Menjelang kirab, warga lebih dulu menggelar ziarah pepunden ke makam lima tokoh Babat Limo, yakni Aryo Blitar, Eyang Putri Bondang Palupi, Nyi Triloro, Eyang Dipokromi, dan Eyang Singo Pangaji tokoh yang dihormati sebagai pendiri Kelurahan Blitar.

Tradisi ini diyakini telah ada sejak abad ke-18. Bahkan pada masa kolonial Belanda di bawah pemerintahan Ratu Wilhelmina, Ittar-Ittar sudah diakui sebagai bagian dari kekayaan budaya lokal yang bernilai sakral dan khas.

Suwanto berharap, tradisi ini tidak hanya dilestarikan dari sisi seremonial semata. Ia menekankan pentingnya pemahaman nilai filosofis yang terkandung di dalamnya.

“Generasi muda perlu memahami maknanya agar tidak sekadar menjalankan ritual, tapi juga bisa menangkap pesan-pesan kearifan lokal, sejarah, dan penghormatan terhadap leluhur,” tutupnya.(*)$

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Calvin Budi Tandoyo
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.