KabarBaik.co – Warga kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri rupanya masih mengeluhkan kondisi sumur yang berbau minyak. Semakin hari air pompanya semakin menyengat baunya.
Ahmad Satryo, salah seorang warga sekitar mengaku jika sumurnya belum dapat kepastian kapan akan dilakukan pengambilan sampel dari pihak ITS. Dan menurutnya kondisi air tetap tidak ada perubahan.
Meski begitu, bantuan kompensasi air dari PDAM masih lancar dalam seminggu ini. Namun beberapa hari sebelumnya sempat terdapat hambatan seperti telatnya pasokan air sampai 2-3 hari lamanya.
Perlu diketahui jika satu kepala keluarga dijatah satu galon air untuk keperluan memasak dan minum setiap harinya.
Ahmad juga menyebut saat cuci baju ia mengaku tetap menggunakan air yang berbau itu dan membilasnya dengan air PDAM.
“Tapi kalau saya enggak pakai pewangi baunya minyak itu masih menempel di baju, dan kalau terlalu lama di airnya kulit terasa perih dan panas,” ucapnya pada Senin (13/5).
Sementara itu, Imam Muttaqin, Kepala DLHKP Kota Kediri mengatakan jika giat ini merupakan penyampaian langkah lanjutan dari hasil treatment normalisasi sumur yang dimulai bulan November 2023 sampai Februari 2024.
Adapun untuk hasil treatment sumur terbuka tersebut yakni dari 5 sumur tersisa, 3 sumur masih mengandung TPH meski itupun jauh lebih sedikit daripada di awal di treatment. Angka persisnya yakni 126 TPH per mililiter, di mana sebelumnya sampai menyentuh angka 180.000.
Lalu diadakannya treatment lanjutan ini menyasar 14 keseluruhan sumur yang lain.
“Di samping itu, kita juga menyampaikan kepada warga bahwa pada prinsipnya SPBU masih tetap berkomitmen tetap melakukan normalisasi sampai betul betul semuanya aman dan bisa dikonsumsi warga,” ucapnya.