KabarBaik.co – Masyarakat Kabupaten Gresik perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah dangue (DBD). Pasalnya, terjadi lonjakan kasus yang signifikan memasuki musim kemarau 2024.
Mengkhawatirkannya lagi, angka kasus DBD tahun 2024 ini naik hingga dua kali lipat dibandingkan dua tahun sebelumnya. Dalam periode yang sama. Ini menjadi alarm bagi pemerintah dan masyarakat.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik, persebaran DBD di Gresik pada bulan Januari-Juli 2022 tercatat sebanyak 172 kasus. Periode yang sama tahun 2023, turun di angka 120 kasus.
Namun melonjak signifikan pada tahun 2024. “Periode Januari sampai minggu ke 2 bulan Juni 2024 ditemukan sebanyak 250 pasien terserang penyakit DBD,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gresik dr Puspitasari Whardani kepada awak media, baru-baru ini.
Parahnya, terdapat laporan fatal atau laporan pasien meninggal dunia karena DBD di Kabupaten Gresik. Yakni bayi yang masih berusia 6 bulan asal Kecamatan Manyar. Korban terkonfirmasi suspect DBD dan meninggal dunia pada Mei lalu.
Lebih rinci lagi, dari 250 pasien yang terserang penyakit DBD di Kabupaten Gresik mayoritas pasien berasal dari Kecamatan Manyar dengan rata-rata usia 5-14 tahun.
Tingginya temuan kasus DBD di tahun 2024 ini sudah ditindaklanjuti dengan penyelidikan epidemiologi (PE) pada rumah pasien dan lingkungan sekitarnya. Yakni fogging yang berkoordinasi antara puskesmas dengan aparat desa di wilayah tersebut.
Berikut ini rincian sebaran kasus DBD di wilayah Kabupaten Gresik Januari – Juni 2024. Sumber: Dinkes Gresik
Kecamatan Manyar: 44
Kecamatan Gresik: 28
Kecamatan Kebomas: 28
Kecamatan Menganti: 24
Kecamatan Benjeng: 19
Kecamatan Driyorejo: 18
Kecamatan Balongpanggang: 17
Kecamatan Bungah: 15
Kecamatan Wringinanom: 13
Kecamatan Cerme: 12
Kecamatan Duduksampeyan: 7
Kecamatan Kedamean: 7
Kecamatan Panceng: 5
Kecamatan Ujungpangkah: 5
Kecamatan Sidayu: 5
Kecamatan Dukun: 3. (*)