Wujudkan Peternakan Ramah Lingkungan, PKM-PI Faperta Unej Berhasil Ciptakan Biomastor

oleh -1331 Dilihat
a5018e8b c0ea 403c 924b c0b57b993fbb
Mahasiswa Faperta Unej saat mencoba teknologi Biomastor. (Foto: Dwi Kuntarto Aji)

KabarBaik.co – Untuk menciptakan peternakan berkelanjutan yang ramah lingkungan, lima mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember (Faperta Unej), dan dosen pendamping Ratih Apri Utami  berhasil menciptakan inovasi teknologi Biopond Machine Black Soldier Fly Maggot Separator (Biomastor).

Teknologi ini dirancang untuk mengintegrasikan peternakan ayam dengan maggot, melalui Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI).

Menurut Billah Noer Amien, Ketua tim PKM-PI, teknologi Biomastor sendiri dirancang dengan tiga tingkatan, tingkat paling atas berupa biopond atau wadah budidaya maggot yang dapat dibuka ke bawah. Sedangkan tingkat kedua berupa ayakan untuk memisahkan hasil penguraian maggot, dan tingkat paling bawah berupa wadah penampung residu penguraian maggot.

“Melalui penerapan teknologi ini, peternakan terintegrasi dapat diwujudkan melalui pemanfaatan limbah kotoran ayam sebagai pakan maggot BSF. Maggot BSF akan menguraikan limbah kotoran ayam dan menghasilkan residu yang disebut dengan bekas maggot (kasgot), sedangkan maggot akan tumbuh dewasa menjadi maggot segar,” jelasnya, minggu (14/7).

Billah menjelaskan, untuk penerapan teknologi Biomastor terbukti berhasil meningkatkan diversifikasi hasil budidaya yang diperoleh. Mulai dari telur dan daging ayam, maggot segar (dewasa), baby maggot, hingga sisa hasil peguraian maggot atau biasa disebut kasgot.

“Maggot segar selanjutnya digunakan sebagai alternatif pakan unggas pengganti konsentrat dan kasgot digunakan sebagai pupuk organik. Durasi budidaya maggot menggunakan limbah kotoran ayam memerlukan waktu 14 hari dan dalam satu kali masa panen dapat menghasilkan 20 kg kasgot,” paparnya.

Sementara itu, pemilik usaha Ahmad Hidayah Farm, Baihaqi, mengatakan adanya teknologi Biomastor ini sangat membantunya. Sebab, teknologi ini berhasil meningkatkan hasil yang diperoleh apabila dibandingkan dengan sebelumnya.

“Hemat waktu dan biaya juga, kami berharap kedepannya teknologi ini dapat diadopsi oleh peternak lainnya karena juga mendukung program peternakan berkelanjutan” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dwi Kuntarto Aji
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.