KabarBaik.co- Baru kemarin (21/10), Yandri Susanto resmi dilantik menjadi menteri Desa dan Daerah Tertinggal oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Bersama para menteri dan wakil menteri anggota Kabinet Merah Putih. Namun, nama Yandri sudah viral. Menjadi bahan gunjingan di jagat maya.
Nama Yandri membuat gaduh di sosial media setelah disentil Prof Mahfud MD. Melalui akun Instagram pribadinya, mantan Menko Politik Hukum dan Keamanan itu mengunggah selembar surat berkop Menteri Desa dan Daerah Tertinggal. Dalam unggahannya itu, Mahfud menyertkan narasi berikut.
Semakin Tambun, Inilah Nama-Nama Menteri Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo
‘’Masih sangat pagi di hari ini, ketika seorang teman memberitahu kpd saya bahwa ada seorang Menteri baru yang mengundang acara Haul (peringatan hari wafat) ibunya yang kedua sekaligus syukuran di Ponpes menggunakan surat dengan kop dan stempel resmi kementerian,’’ tulis Mahfud dilansir di laman Instgaram, Selasa (22/10).
Kalau benar ada surat itu, lanjut Mahfud, maka hal tersebut salah. Kop surat dan stempel resmi tak boleh dipakai untuk acara pribadi dan keluarga. ’’Termasuk ponpes dan ormas sekali pun. Harus hati-hati menggunakan atribut dan simbol-simbol pemerintahan,’’ kata mantan Menteri Pertahanan di era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.
Surat berkop dan berstempel resmi menteri Desa dan Daerah Tertinggal tersebut bertanggal 21 Oktober. Surat itu ditujukan kepada kepala desa, sekretaris desa, staf desa, ketua RT-RW, Kader PKK dan Posyandu se-Kecamatan Kramat Watu. Kramat Watu merupakan nama salah satu kecamatan di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Perihal surat undangan haul, hari santri dan tasyakuran.
Maksud surat adalah mengundang para undangan itu untuk hadir dalam Haul ke-2 almarhumah Hj Basmawati binti Baddin (Ibunda Yandri), Hari Santri, dan Tasyakuran. Waktu dan tempat, Selasa (22/10/2024), pukul 08.00-12.00, di Ponpes BAI Mahdi Sholeh Ma’mun Jalan Palma Cinangka, Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Serang.
Sejauh ini, belum ada penjelasan resmi dari Yandri merespons unggahan Prof Mahfud tersebut. Yang jelas, unggahan itu telah mendapat lebih dari 48 ribu like pada pukul 13.30 WIB. Ribuan komentar pun membanjiri unggahan tersebut. Rata-rata mereka menyesalkan dan prihatin dengan fakta tersebut.
Profil Yandri Susanto
Yandri Susanto adalah politikus Partai Amanat Nasional (PAN). Sebelum dilantik menjadi menteri Desa dan Daerah Tertinggal, Yandri menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI. Yandri lahir pada 7 November 1974. Dia menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengahnya di Bengkulu. Setelah itu, meraih gelar sarjana di bidang Peternakan dari Universitas Bengkulu pada 1998 dan melanjutkan S-2 di Universitas KH Abdul Chalim , lulus pada 2024.
Sejak 2004, Yandri aktif di Barisan Muda (BM) PAN sebagai wakil Sekjen. Kemudian, menjadi Sekjen BM PAN pada 2006 hingga 2011. Setelah itu, Yandri menjabat sebagai Ketua Umum BM PAN Periode 2011-2016 dan di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sebagai ketua Bidang Pariwisata.
Ia menjadi anggota pergantian antarwaktu DPR RI pada 2012 dari Dapil Lampung I. Lalu, kembali menjadi DPR RI mewakili Dapil Banten II pada Pemilu 2014 dan terpilih kembali pada Pemilu 2029. Yandri menduduki ketua Komisi VIII DPR RI 2019 -2022, kemudian diangkat menjadi wakil ketua MPR RI menggantikan Zulkifli Hasan yang saat itu dilantik menjadi Menteri Perdagangan.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2023, Yandri diketahui memiliki aset mencapai Rp 20,76 miliar. Aset tersebut antara lain berupa tanah dan bangunan dengan total nilai mencapai Rp 18,05 miliar dan kendaraan bermotor mencapai Rp 593 juta.
Dilansir dari Antara, istri Yandri Susanto, yaitu Ratu Rachmatu Zakiyah maju di Pilbup Serang sebafai calon bupati. Ratu Rachmatu berpasangan dengan Najib Hamas sebagai calon wakil bupati. Keduanya diusung PAN, PKS, Gerindra, Nasdem, Garuda, PBB, PSI, dan Perindo.
Di Pilkada Serang itu, istri Yandri akan berhadapan dengan pasangan calon Andika Hazrumy-Nanang Supriatna. Pasangan ini diusung PKB, Golkar, PPP, PDIP, Demokrat, dan PKN. (*)
