Ziarah Penuh Makna di Makam Sunan Ampel Sambil Berburu Kurma di Lawang Agung

oleh -5795 Dilihat
IMG 20250308 WA0000
Tampak Depan Toko Lawang Agung

KabarBaik.co – Kawasan Sunan Ampel di Surabaya, Jawa Timur kembali menjadi pusat perhatian umat Islam saat bulan suci Ramadan. Tak hanya menjadi destinasi wisata religi, kawasan ini juga menjadi tempat berbagai aktivitas yang kental dengan nuansa ibadah, tradisi, dan budaya. Dari berburu kurma hingga berziarah ke makam para tokoh agama, suasana di sekitar Makam Sunan Ampel begitu hidup, seolah bersuka cita mengarungi bulan penuh berkah.

Di tengah hiruk-pikuk kawasan Sunan Ampel, salah satu tradisi yang paling menonjol adalah berburu kurma di Pasar Lawang Agung. Pasar ini dikenal sebagai surga bagi pecinta kurma, menyediakan berbagai jenis kurma dari berbagai negara seperti Mesir, Palestina, Tunisia, hingga California.

IMG 20250308 WA0004
Beraham jenis buah kurma dan aksesoris terhampar sepanjang jalan.

Arif, salah seorang pembeli yang jauh-jauh datang dari Sidoarjo mengungkapkan kegemarannya membeli kurma di Lawang Agung.

“Saya suka beli kurma di sini karena pilihannya banyak. Biasanya saya beli untuk kebutuhan keluarga dan takjil di masjid lingkungan rumah dan beli dalam jumlah banyak juga sekalian,” tuturnya saat ditemui Jumat (7/3).

Pengelola Pasar Kurma Lawang Agung, Zuhair Salim, menjelaskan bahwa permintaan kurma selalu meningkat selama bulan Ramadan.

“Tahun ini kami melihat peningkatan pembelian hingga 20-25 persen, terutama untuk jenis kurma premium. Banyak orang yang membeli dalam jumlah besar, sekitar 10 hingga 20 kilogram,” ujarnya.

Menurutnya, kurma menjadi makanan favorit karena kaya akan vitamin dan antioksidan yang mampu memulihkan stamina setelah berpuasa seharian.

“Kurma adalah simbol berbuka puasa yang sempurna, menyehatkan dan mengandung nilai spiritual,” tambah Zuhair.

Selain berburu kurma, tradisi lain yang tak pernah surut adalah ziarah ke Makam Sunan Ampel.

IMG 20250308 WA0006
Lorong jalan menuju gerbang makam Sunan Ampel.

Terletak di Jalan Ampel Blumbang, Kecamatan Semampir, makam ini menjadi salah satu destinasi wisata religi utama di Surabaya. Ribuan peziarah dari berbagai daerah seperti Madura, Sidoarjo, Nganjuk, dan sekitarnya memadati area ini, khususnya menjelang dan saat Ramadan.

Koordinator keamanan Makam Sunan Ampel, Hendri Budi Darmawan mencatat lonjakan pengunjung sejak tiga hari menjelang bulan puasa.

“Saat menjelang masuk Bulan Ramadan kemarin kami memperkirakan sekitar 8.000 peziarah datang. Dan kebetulan juga saat itu bertepatan dengan malam Jumat Legi, jadi semakin ramai,” katanya.

Hendri menambahkan, puncak kunjungan biasanya terjadi tepat sebelum Ramadan dimulai. Setelah itu, jumlah pengunjung akan menurun, dan kembali meningkat pada malam-malam ganjil menjelang Idul Fitri, seperti malam ke-17 Ramadan yang dikenal dengan Nuzulul Qur’an.

Laila, salah satu peziarah perempuan asal Sampang Madura mengakui ziarah ke Makam Sunan Ampel adalah tradisi tahunan yang selalu dinantikan.

“Biasanya saya datang menjelang Ramadan untuk berdoa sekaligus mencari keberkahan. Selain itu, saya juga suka berburu kuliner khas di sini, seperti Roti Maryam,” katanya.

Memang, kawasan Sunan Ampel tidak hanya menawarkan pengalaman religi, tetapi juga ragam kuliner khas Timur Tengah yang menggoda. Mulai dari nasi kebuli, martabak Mesir, hingga camilan ringan seperti kacang arab dan kurma cokelat, semuanya menggambarkan keunikan budaya yang ada di kawasan ini.

Kegiatan di kawasan Sunan Ampel mencerminkan harmoni antara tradisi, budaya, dan ibadah. Para pedagang, pengelola pasar, peziarah, hingga masyarakat lokal, semuanya saling mendukung dalam menciptakan suasana yang penuh semangat dan kekhusyukan menyambut bulan suci.

“Bulan Ramadan adalah momen untuk memperkuat silaturahmi dan berbagi. Tradisi seperti berburu kurma dan ziarah ke makam tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga mempererat hubungan sosial di tengah masyarakat,” ujar Hendri.

Bagi umat Islam di Surabaya dan sekitarnya, Safari Ramadan di kawasan Sunan Ampel bukan sekadar rutinitas tahunan. Ini adalah wujud nyata dari upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT sekaligus menjaga tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Semangat religius dan kebersamaan yang terpancar dari setiap sudut kawasan ini menjadi bukti bahwa Ramadhan lebih dari sekadar ibadah, tetapi juga tentang menyemai kebaikan dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.