KabarBaik.co – Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Loak Kaliombo Kota Kediri mengajukan beberapa perbaikan atau revitalisasi pasar. Mereka merasa selama ini belum ada perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri.
Harapan PKL itu disampaikan saat forum bersama Disperdagin Kota Kediri, Jumat (16/8). Para pedagang mendesak pemerintah untuk turun tangan.
Wahyu Kusuma Wardani, Kepala Disperdagin Kota Kediri mengatakan usai menerima ajuan guna perbaikan itu, pihaknya mengumpulkan sekitar 150 PKL Pasar Loak Kaliombo dalam sebuah forum diskusi.
Pada tahun ini, sebagian sudah dilakukan realisasi atas permintaan dari Paguyuban PKL Kaliombo. Seperti beberapa perbaikan fisik untuk drainase, palang pintu, atap, listrik, perbaikan kamar mandi dan gapura.
Rencananya sepenuhnya akan terealisasi tahun 2025 dengan dana dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2024.
Wahyu juga mengakui komunikasi dari Pemkot Kediri kurang lancar, dan harapannya melalui forum ini bisa memberi perhatian lebih kedepannya bagi beberapa pasar tradisional.
“Akan kita sentuh, akan kita perhatikan satu demi satu lah dan itu butuh waktu, anggaran dan biaya.Yang penting komunikasinya tetap terjaga,” ucapnya.
Lalu untuk kondisinya sendiri hari ini, Pasar Loak Kaliombo juga tidak memberikan kontribusi sepeserpun kepada Pemerintah Kota Kediri
“Makanya ini dengan kita ada rehabilitasi pembangunan fisik, perbaikan ini harapannya para pedagang bisa mencari rejeki lebih baik, terus nanti ketika fasilitasnya sudah diperbaiki nanti baru kita gali potensi PAD-nya,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Ketua Paguyuban PKL Pasar Loak Kaliombo Mohammad Hanif menyebut alasan mengajukan revitalisasi sebab setelah 11 tahun lamanya tidak ada bentuk perhatian dari Pemkot Kediri.
Bahkan, sebagian atap dan gorong-gorong sudah tidak berfungsi. Harapannya pengajuan itu bisa dintidaklanjiti sebagai bentuk penyegaran bagi para pedagang Pasar Loak Kaliombo.
“Kami mengharapkan isntansi dan pedagang bisa bersinergi,” pungkasnya. (*)