2.025 Kilogram Salak Pondo Diarak dan Dibagikan Gratis di Wonosalam Jombang

oleh -262 Dilihat
79a3d752 d342 4984 9576 c796c71c0f42
Arak-arakan salak pondo di Wonosalam, Jombang. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Gebyar Potensi Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Jombang berlangsung meriah dengan tema “Bancakan Salak”. Acara ini dimeriahkan dengan arakan dan pembagian salak pondo sebanyak 2.025 kilogram secara gratis kepada warga yang hadir.

Ribuan warga antusias mengikuti pawai arakan salak yang berlangsung dari Lapangan Reformasi Pengajaran menuju Dusun Pelumpung. Salak pondo dibagikan langsung dari mobil pickup yang membawa ratusan kilogram buah khas Wonosalam itu.

Kepala Desa Galengdowo Wartomo, menjelaskan acara ini merupakan ungkapan rasa syukur para petani dan warga atas limpahan rezeki dari hasil bumi yang melimpah. Ia berharap acara bancakan salak dapat membagikan keberkahan kepada masyarakat luas.

“Acara ini bentuk rasa syukur kami sebagai warga Galengdowo atas berkah dari Allah, mulai dari sumber daya alam hingga keberhasilan petani merawat salak. Bancakan salak kami bagikan gratis sebagai simbol kebahagiaan bersama,” ujar Wartomo pada Senin (2/6).

Menurut Wartomo, acara *bancakan salak* sudah rutin digelar setiap tahun sebagai upaya membranding potensi Desa Galengdowo. Dia mencontoh ide acara ini dari tradisi kenduren duren di Wonosalam.

“Saat mencari potensi desa pada 2015, saya melihat banyak warga berprofesi sebagai petani salak. Dari situ saya terinspirasi mengadopsi konsep kenduren duren menjadi bancakan salak yang kini jadi ikon desa,” jelas Wartomo.

Selain sebagai ungkapan syukur, bancakan salak juga difungsikan sebagai destinasi wisata desa yang menarik pengunjung dari luar Wonosalam bahkan luar Jombang.

“Acara ini tidak hanya untuk syukur, tapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat dengan menarik wisatawan mengenal potensi pertanian dan wisata di Galengdowo,” imbuhnya.

Acara semakin semarak dengan arakan 20 tumpeng buah salak dan hasil bumi lainnya, parade budaya, serta penampilan hiburan sound yang berpadu dengan budaya tradisional. Kegiatan berlangsung hingga pukul 23.00 WIB.

“Terdapat 20 tumpeng yang diarak dari lapangan hingga ke Dusun Pelumpung sejauh 3,5 kilometer. Hiburan juga dimeriahkan dengan penampilan sound khas yang kami sebut sound hore,” pungkas Wartomo.

Saat ini, jumlah petani salak di Galengdowo mencapai sekitar 150-175 orang dengan luas lahan pertanian salak sekitar 20-25 hektare. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.