KabarBaik.co – Wakil Bupati (Wabup) Gresik Asluchul Alif menegaskan pentingnya kontribusi nyata dari mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang diterjunkan dalam program Kuliah Kerja Nyata – Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) ke-6 di Kabupaten Gresik.
Ia menekankan, kontribusi yang diberikan harus berakar dari pemahaman kontekstual yang mengakar kepada situasi yang sebenarnya terjadi bukan sekadar reaksi atau bahkan provokasi.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam seremoni pelepasan KKN-BBK Unair ke-6 yang digelar di Kantor Bupati Gresik, Senin (7/7). Acara dihadiri oleh Ketua Badan Penjamin Mutu Unair Prof. Nurul Barizah, Kepala Bappeda Gresik Edy Hadisiswoyo, jajaran OPD, camat, serta 27 dosen pembimbing lapangan dan 531 mahasiswa peserta KKN.
“Kami harap betul-betul memberikan kontribusi terhadap masyarakat kita, bukan memberikan provokasi tapi memberikan kontribusi. Sebuah kontribusi akan bisa maksimal jika paham betul tentang apa yang ada di kabupaten Gresik,” kata Alif dalam sambutannya.
Ia mencontohkan situasi di Kecamatan Manyar yang memiliki konsentrasi industri tinggi, namun masih menyisakan persoalan pengangguran. “Kalau asal cerita, itu bisa jadi provokasi, padahal belum tentu tahu gambaran besarnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa kondisi tersebut justru bisa dijadikan sebagai bahan penelitian yang bermanfaat bagi pemerintah daerah dan masyarakat kabupaten Gresik. “Ini bisa dijadikan bahan penelitian, seperti mengkaji mengapa masih banyak warga lokal yang belum bekerja. Berapa jumlah perusahaan yang ada? Apakah jumlah tersebut sebanding dengan kebutuhan pegawai? Kalau memang tidak seimbang, potensi apa saja di desa yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian? Nah, hasilnya bisa diserahkan ke kami,” imbuhnya.
Alif juga meminta mahasiswa, apabila menemukan suatu hal yang perlu disampaikan kepada pemerintah daerah, agar disampaikan melalui hasil riset temuannya secara utuh kepada pemerintah daerah melalui Bappeda. Ia menekankan bahwa data yang diserahkan harus murni, otentik, dan tidak diolah-olah.
“Kami pemerintah daerah, melalui Bappeda, sangat mendukung Tridharma Perguruan Tinggi, salah satunya penelitian. Jika ada temuan penting, sampaikan. Namun data harus orisinil tanpa diolah-olah. Hasil penelitian ini nantinya akan kami jadikan pertimbangan dalam menyusun kebijakan,” tegasnya.
Program KKN BBK Unair ke 6 kali ini mencakup dua skema, yakni KKN BBK 6 dan Literasi Tematik Perpusnas, dengan total peserta 531 mahasiswa. Mereka akan disebar di 22 desa Kecamatan Bungah dan 21 desa Kecamatan Sidayu untuk skema BBK, serta di tujuh kecamatan lain, termasuk Wringinanom, Balongpanggang, Cerme, Manyar, Panceng, dan Kecamatan Gresik, untuk program literasi tematik perpusnas.
Menurut Prof. Nurul Barizah, terdapat 27 dosen pembimbing lapangan akan mendampingi mahasiswa selama pelaksanaan KKN yang diperkirakan akan berlangsung hingga 4 Agustus. Fokus utama kegiatan meliputi kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Ia juga mengingatkan mahasiswa untuk menjaga etika dan sopan santun selama menjalani program. “Gresik ini kota santri. Jaga sikap, terjun langsung ke komunitas, rasakan denyut masyarakat, dan beri kontribusi nyata,” ujar Nurul.
Pelepasan diakhiri dengan penyerahan cinderamata. Pemerintah Kabupaten Gresik menyerahkan batik khas Gresik sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama dengan Universitas Airlangga. Momentum ini sekaligus menjadi penanda penting sinergi antara dunia akademik dan pemerintah daerah dalam membangun masyarakat.(*)