73 Ribu Warga Trenggalek Masuk Kategori Miskin, Tugas Besar Mas Ipin

oleh -422 Dilihat
4d3c9e76 724c 4d41 9110 65dbd188e3b3
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat menyapa masyarakat. (Foto: Ist: Prokopim Trenggalek)

KabarBaik.co – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, atau yang akrab disapa Mas Ipin, menekankan pentingnya pendekatan partisipatif dalam mengatasi kemiskinan di daerahnya. Meskipun angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Trenggalek telah berhasil ditekan hingga nol persen pada 2023-2024, tantangan baru muncul. Saat ini, masih terdapat sekitar 73.000 jiwa yang hidup dalam kategori miskin.

“Memang kedalaman kemiskinan kita meningkat. Ini berarti mereka yang masih miskin berada jauh di bawah garis kemiskinan. Tugas besar kami adalah membantu mereka melampaui garis tersebut,” ungkap Mas Ipin.

Untuk mengatasi masalah ini, Mas Ipin menggandeng berbagai organisasi non-pemerintah melalui pendekatan sosial engineering. Ia mendorong keterlibatan masyarakat dalam merancang solusi berbasis kebutuhan lokal.

“Kami ingin kebijakan bukan hanya datang dari pemerintah. Justru masyarakat harus dilibatkan, karena mereka yang tahu apa yang relevan dengan kehidupan mereka,” imbuhnya.

Dalam upaya ini, pemerintah daerah mengundang organisasi non-pemerintah untuk menggali ide ekonomi kerakyatan yang dapat dikelola oleh warga miskin dari rumah masing-masing.

Mas Ipin memberikan contoh sentra industri tahu sebagai salah satu solusi potensial. Ia menyarankan agar warga miskin dapat dilibatkan dalam penyediaan bahan baku kedelai, sehingga menciptakan rantai ekonomi yang memberdayakan mereka.

Inovasi lainnya adalah program makan bergizi yang dirancang untuk meningkatkan kualitas kesehatan sekaligus menciptakan peluang ekonomi. “Bahan pangan seperti sayur dan hasil ternak bisa disuplai oleh keluarga miskin. Jadi, manfaatnya ganda. Kesehatan meningkat dan pendapatan keluarga juga bertambah,” jelas Mas Ipin.

Mas Ipin menekankan pentingnya strategi yang lebih inklusif untuk memberdayakan kelompok yang berada jauh di bawah garis kemiskinan. Pendekatan berbasis kebutuhan masyarakat dan optimalisasi sentra ekonomi kerakyatan diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan.

“Ini tantangan kita bersama, bagaimana menjangkau mereka yang berada di dasar dan menciptakan solusi agar mereka dapat bangkit,” tutupnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Herlambang


No More Posts Available.

No more pages to load.