KabarBaik.co – Sengketa lahan antara ahli waris di Desa Curuhdukuh, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, dengan kawasan industri yang dikelola BUMN kian panas. Perkara ini tak hanya berujung penahanan tiga warga oleh Polres Pasuruan Kota, tapi juga merembet pada gugatan perdata ke Pengadilan Negeri (PN) Bangil.
Didampingi kuasa hukum dari LBH Perwadi, para ahli waris resmi melayangkan gugatan perdata di PN Bangil. Para tergugat yang diajukan meliputi sejumlah pihak yang terkait hingga pelapor yang dianggap menjadi biang keladi penahanan warga. Yusten Yumbormiase, pengacara yang mendampingi para ahli waris, menegaskan bahwa langkah hukum ditempuh untuk mencari keadilan.
”Kami mendaftarkan gugatan ini dalam rangka untuk mencari keadilan. Warga Curahdukuh menuntut haknya yang hingga saat ini belum diberikan ganti rugi oleh pihak PT PIER,” tegas Yusten.
Dalam gugatan yang sudah diregister, Yusten menjelaskan bahwa pihaknya menyasar sejumlah pihak yang dianggap bertanggung jawab atas kerugian yang dialami kliennya. ”Objek gugatan kami jelas, yang pertama adalah para ahli waris dari warga Curahdukuh yang hingga kini belum menerima ganti rugi,” jelas Yusten.
Yusten juga menyeret institusi kepolisian dalam gugatan ini. ”Kami turut menggugat Kapolres Pasuruan Kota, Kasat Reskrim, hingga 19 penyidik Satreskrim Polres Pasuruan Kota. Kami mempertanyakan proses hukum yang menjerat tiga warga kami hingga kini ditahan,” kata Yusten.
Yusten mengungkapkan adanya pihak ketiga yang dianggap memiliki peran sentral dalam kriminalisasi warga. ”Satu orang lagi yang kami gugat adalah yang melaporkan tiga warga kami hingga kini mendekam di Mapolres Pasuruan Kota dengan tuduhan pemerasan di kawasan industri,” pungkasnya. (*)
