KabarBaik.co – Sebanyak 75 pegiat pariwisata mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) pemberdayaan masyarakat terhadap pengelolaan wisata bersih di Gedung Nasional Indonesia Gresik yang berlangsung sejak Minggu sampai Senin (27–28/4).
Kegiatan Bimtek ini diinisiasi oleh anggota Komisi VII DPR RI Nila Yani Hardiyanti yang berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Bimtek dibuka secara resmi pada Senin (28/4) dengan dihadiri Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif, Kepala Disparekrafbudpora Saifudin Ghozali, Ketua KONI Gresik Anis Ambiyo Putri, serta narasumber dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Praja Firdaus Nuryananda.
Peserta yang hadir terdiri dari Pokdarwis, manajer pariwisata, yayasan wisata religi, hingga pelaku UMKM dan karang taruna. Selama dua hari, mereka dibekali keterampilan dan wawasan untuk menciptakan wisata yang bersih, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi kepada Nila Yani atas sinerginya dengan Kemenparekraf dalam menyelenggarakan bimtek ini. Ia juga menyampaikan pesan tertulis Bupati Fandi Akhmad Yani yang sedang bertugas di Jakarta.
“Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan wisata bersih menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas destinasi dan mengembangkan industri pariwisata lokal,” tulis Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Senin (28/7).
Bupati Yani menjelaskan bahwa manfaat dari bimtek ini antara lain meningkatnya kesadaran lingkungan, bertambahnya kunjungan wisata alam, serta tumbuhnya ekonomi lokal melalui pariwisata berbasis kelestarian.
Sementara itu, Nila Yani Hardiyanti menegaskan pentingnya peran masyarakat sebagai ujung tombak dalam menciptakan destinasi wisata yang bersih.
“Bimbingan teknis ini sangat penting sebagai upaya konkret dalam membangun kesadaran, meningkatkan kapasitas, serta memberdayakan masyarakat agar dapat menjalankan dan aktif dalam menjaga dan mengola wisata bersih dan berkelanjutan. Sebab masyarakatlah yang pada akhirnya menjadi ujung tombak dalam mewujudkan destinasi wisata bersih dan ramah lingkungan serta menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya.
Kabupaten Gresik sendiri tengah menunjukkan progres dalam pengembangan destinasi wisata bersih. Tahun 2024, dua desa yaitu Pelemwatu dan Hendrosari, masuk dalam 300 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia.
Keduanya desa tersebut telah mempunyai program pengelolaan sampah dan bank sampah. Ini menunjukkan bahwa kabupaten Gresik telah berproses untuk mewujudkan wisata bersih dan ramah lingkungan.
Sebagai penutup rangkaian pembukaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan cinderamata kepada tiga tokoh kunci dalam kegiatan ini yaitu Anggota Komisi VII DPR RI Nila Yani Hardiyanti, Wakil Bupati Asluchul Alif dan Praja Firdaus Nuryananda.
Dengan semangat kolaboratif dan dorongan kuat dari pemerintah pusat dan daerah, Gresik tampaknya serius meletakkan fondasi untuk menjadi salah satu kabupaten pelopor destinasi wisata bersih di Indonesia.(*)