KabarBaik.co – Anggota Komisi IV DPRD Gresik Noto Utomo, menggelar public hearing bersama kelompok ibu-ibu di Dusun Pereng Kulon, Desa Melirang, Kecamatan Bungah, Gresik, Minggu (21/9). Forum itu menjadi ajang penyampaian aspirasi strategis warga, mulai dari isu pendidikan inklusif hingga penyerapan tenaga kerja bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan penyandang disabilitas.
Dalam forum yang berlangsung hangat, peserta menyampaikan perlunya pembinaan bagi guru yang mendampingi siswa ABK. Selama ini, Unit Pelaksana Teknis (UPT) ABK di Kabupaten Gresik hanya tersedia di wilayah kota, sehingga akses bagi guru di daerah cukup terbatas.
“Dengan adanya pembinaan, guru bisa lebih siap menghadapi siswa ABK sekaligus mendorong terwujudnya pendidikan inklusif,” ujar Noto saat dikonfirmasi, Senin (22/9).
Tak hanya pembinaan, ibu-ibu juga mengusulkan pemberian insentif khusus bagi guru pendamping ABK. Aspirasi lain adalah pembangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) di wilayah pantura, mengingat fasilitas pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus di daerah utara Gresik dinilai masih minim.
Isu penyerapan tenaga kerja bagi lulusan ABK juga mengemuka. Peserta meminta pemerintah memastikan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas benar-benar berjalan.
Menanggapi hal itu, Noto menegaskan sudah ada ketentuan kuota 15 persen bagi tenaga kerja disabilitas. “Yang terpenting bagaimana kuota itu dijalankan agar anak-anak disabilitas terserap dengan baik di dunia kerja,” katanya.
Masukan lain yang muncul adalah penyediaan fasilitas ramah disabilitas di ruang publik, termasuk pusat perbelanjaan atau mal.
Noto memastikan seluruh aspirasi itu tidak berhenti di forum saja. “Kami sangat mendukung. Semua masukan akan kami masukkan dalam rencana kerja dan dibawa ke rapat komisi,” ujarnya.(*)