KabarBaik.co — Program Expose Uncensored yang ditayangkan Trans7 menuai kritik tajam dari berbagai kalangan. Tayangan yang viral karena dinilai melecehkan para kiai di lingkungan pondok pesantren (ponpes) itu kini berujung ke ranah hukum.
Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur resmi melaporkan stasiun televisi nasional Trans7 ke Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim), Selasa (14/10), Laporan tersebut terdaftar dengan nomor: LP/B/1468/X/2025/SPKT/POLDA JAWA TIMUR.
Laporan ini berkaitan dengan dugaan pencemaran nama baik Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, yang menjadi sorotan dalam salah satu tayangan program Expose Uncensored.
Ketua PW GP Ansor Jawa Timur Musaffa Safril menyatakan bahwa pihaknya tetap menghormati apabila pihak Trans7 menyampaikan permohonan maaf secara tulus kepada para kiai dan pesantren yang merasa dilecehkan.
“Soal maaf, saya yakin para kiai ini juga legowo, selama mereka minta maaf secara tulus, bisa datang langsung soan kepada beliau. Apabila beliau memaafkan, tentu kami juga memaafkan,” ujar safril di depan gedung SPKT Polda.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa langkah hukum tetap dijalankan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan hukum.
“Kami yakin para kiai itu berbesar hati untuk memaafkan, namun laporan hukum ini tetap kita jalankan karena kita negara hukum. Kita harus melakukan langkah langkah hukum,” tegasnya.
Safril menambahkan GP Ansor dan Banser merupakan bagian dari dunia pesantren, sehingga setiap bentuk pelecehan terhadap pesantren akan dirasakan sebagai luka bersama.
“Kita ini semua santri. Ansor Banser lahir dan besar dari pesantren, dari keluarga pesantren. Maka ketika ada pesantren manapun yang disenggol, semua pasti merasa tersenggol,” ujarnya.
Safril berharap program Expose Uncensored segera dihentikan karena dinilai sering menyudutkan dunia pesantren.
“Kami berharap program itu bisa dihapuskan, karena terlalu banyak menyudutkan dunia pesantren. Diganti saja dengan program yang mencerdaskan masyarakat dan dunia pesantren,” imbuhnya.
PW GP Ansor Jatim juga menunggu itikad baik pihak Trans7 untuk datang langsung ke Pondok Pesantren Lirboyo dan menemui pengasuhnya, KH. Anwar Mansur.
“Kita lihat nanti perkembangannya sampai pihak Trans7 hadir secara langsung ke Lirboyo, soan kepada Kiai Anwar Mansur. Apa pun dawuh beliau, insyaallah kami akan menjalankan,” pungkas Safril. (*)