KabarBaik.co – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersiap melakukan modifikasi cuaca di Jawa Timur guna mengantisipasi banjir dampak hujan intensitas tinggi seperti di Bali.
“Jadi kita akan melaksanakan OMC (operasi modifikasi cuaca) seluruh Provinsi Jawa Timur,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Denpasar, Bali, Rabu (10/9) malam.
“Jawa Timur, harapannya ini hujan harus diprediksi supaya saat datang di sana tidak seperti di Bali (menimbulkan banjir),” sambungnya.
Diketahui hampir di seluruh wilayah Bali terjadi banjir terutama di Denpasar, Jembrana, Badung, dan Gianyar akibat curah hujan tinggi gelombang ekuatorial rossby yang mengguyur lebih dari 24 jam sejak Selasa (9/10).
Beruntung terhitung pukul 21.00 Wita air menyurut dan BNPB mendapati gelombang ekuatorial rossby sudah tidak ada di Bali.
“Sudah tidak ada lagi di Bali karena sudah bergeser ke arah barat, jadi ya memang yang harus kita intervensi sekarang adalah justru Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat,” ujar Suharyanto.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan kepala daerah di tiga provinsi itu untuk segera siap siaga,” sambungnya.
Selain antisipasi dampak hujan lebat bergeser ke Pulau Jawa, BNPB saat ini juga berfokus pada penanganan di Bali, sebab Presiden Prabowo mengutus Suharyanto turun langsung ke Bali.
“Kami atas perintah Pak Presiden Prabowo tadi siang langsung memerintahkan saya dan pejabat terkait untuk secepat mungkin, yang masih hilang betul-betul ditemukan, yang terdampak masyarakat kebutuhan dasarnya jangan sampai kurang,” kata dia.
Di Bali sendiri saat ini status tanggap darurat kebencanaan telah ditetapkan dengan temuan sembilan korban meninggal dunia dan enam orang masih dalam pencarian akibat banjir.
Status ini disepakati antara Pemprov Bali dengan BNPB sehingga selanjutnya pemerintah pusat bisa membantu melakukan langkah-langkah untuk perbaikan, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca-bencana. (ANTARA)