Antisipasi Musim Kemarau  Pemkab Lamongan  Kawal Ketersediaan Air 

oleh -555 Dilihat
LAMONGAN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menetapkan bulan Agustus menjadi puncak terjadinya kemarau tahun 2023. Dalam menghadapi hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan bersama Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Lamongan terus melakukan pengawalan untuk ketersediaan air di Kabupaten Lamongan.
Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Lamongan Gunadi mengatakan sampai saat ini ketersediaan air dari daerah sekitar irigasi (Waduk Gondang dan Waduk Prijetan) aman karena para petani sudah memasuki musim tanam palawija sehingga tidak membutuhkan banyak air. Namun ada sedikit kendala di wilayah sekitar Bengawan Jero karena terdapat 6 ribu meter persegi lahan yang masih berada masa tanam padi yang membutuhkan banyak air.
“Kami terus mengawal ketersediaan air di Lamongan khususnya untuk kegiatan pertanian. Wilayah selatan dan sekitarnya kami nyatakan aman karena sudah panen. Namun kita perlu kerja keras lagi untuk memantau wilayah Kecamatan Karangbinangun dan Kalitengah yang belum memasuki masa panen padi,” Ungkap Gunadi saat ditemui, Jumat (4/8).
Adanya kendala tersebut berupa pola tanam yang dilakukan petani tidak bertumpu pada jadwal yang telah dibuat oleh UPT SDA Kuro dan HIPPA (Himpunan Petani Pemakai Air) Bengawan Jero.
“Adanya pola tanam yang tidak sesuai tentu mempengaruhi aliran air, harusnya Mei 2023 petani sudah mengakiri masa tanam. Ini akan menjadi evaluasi kami  tahun depan karena mungkin ini adalah tahun pertama HIPPA sekitar menjalankan tugas. Jadi perlu ditingkatkan komunikasinya,” tambahnya.
Menindaklanjuti masalah yang terjadi di Bengawan Jero akan meminta bantuan air ke hulu yakni Bendungan Gerak Babat melewati Sluis Besur agar di wilayah Bengawan Jero tetap bisa melakukan panen.
“Pola tanam adalah titik awal mengatur air dan sistem pembagian air giliran dan golongan. Untuk mengatasi Bengawan Jero kami meminta bantuan ke hulu Bendung Gerak Babat, agar petani tetap panen,” jelas Gunadi.
Selanjutnya Gunadi menekankan akan terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, dan Masyarakat agar ketersediaan air di Lamongan terjaga karena berakhirnya musim kemarau tidak bisa dipastikan.
“Koordinasi terus kita lakukan bersama semua pihak agar tetap terjaga sampai akhir kemarau yang diperkirakan pada akhir Oktober nanti. Tetapi prediksi tidak bisa dijadikan patokan utama, jadi kami akan terus mempersiapkan akan maju atau mundurnya prediksi,” tegas Guandi.(Yan/kb01)

No More Posts Available.

No more pages to load.