KabarBaik.co – Antrean kendaraan bermotor di sejumlah wilayah SPBU di Kabupaten Jember mulai terutai dan hampir mendekati normal.
Pantauan di lapangan, kendaraan roda empat panjang antrean kurang lebih hanya 15 meter, sedangkan untuk sepeda motor kurang lebih 25 meter.
“Setelah kami cek antrean sudah mulai berkurang bahkan bisa dikatakan mendekari normal. Kalau dibandingkan dengan beberapa hari lalu antrean sampai 1 hingga 2 kilometer,” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, Kamis (31/7).
Ahad menyampaikan Pertamina telah memenuhi kebutuhan BBM di SPBU terdampak, termasuk Jember.
“Segala skenario di lapangan masif kita lakukan, alhamdulillah terlihat antrean berangsur terurai dan SPBU beroperasi maksimal. Ini menjadi hasil nyata atas alternatif alih suplai yang sudah kita maksimalkan dalam rangka membanjiri kebutuhan BBM di Jember dan sekitarnya,” terangnya.
Ia mengakui bahwa dampak dari penutupan Jalur Gumitir, sangat berimbas pada perubahan rute kendaraan bermuatan besar termasuk mobil tangki Pertamina.
“Hal itu ditambah masyarakat panic buying dan adanya isu kelangkaan BBM. Nyatanya, stok energi masih aman mencukupi namun memang terkendala pada akses distribusi mobil tangki di jalanan saja,” tegasnya.
Ia juga memastikan, ada dua faktor penyebab antrean panjang yang terjadi, yakni penutupan Jalur Gumitir itu sendiri dan faktor kedua yakni mayarakat yang ‘panic buying’. Kemudian selain itu perlu dilaksanakan solusi atas oknum-oknum yang mengambil kesempatan pada situasi ini,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Ahad mengimbau kepada masyarakat Jember diharapkan dapat membeli BBM sesuai kebutuhan.
“Saat ini proses normalisasi distribusi BBM sudah berjalan untuk area Jember dan sekitarnya, kami himbau agar masyarakat dapat membeli BBM sesuai kebutuhan. Jangan ‘panic buying’ karena kami pastikan stok aman dan tercukupi untuk proses distribusi,” pungkasnya. (*)