KabarBaik.co – Petugas BPBD Bojonegoro melakukan asesmen potensi longsor di kawasan Masjid Wisata Religi di Desa Sumberjo, Margomulyo, Bojonegoro. Langkah ini diambil setelah adanya laporan masyarakat mengenai kondisi tebing di sekitar lokasi yang dinilai rawan longsor.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro, Agus Purnomo, mengatakan pihaknya langsung menerjunkan personel untuk mengecek kondisi lapangan dan berkoordinasi dengan pemerintah desa maupun pedagang kaki lima (PKL) yang beraktivitas di area tersebut.
“Setelah menerima laporan, tim kami segera melakukan asesmen di tebing TPT bagian selatan Masjid Wisata Religi Sumberjo. Kami juga mengimbau para PKL untuk menjauh ke tempat aman apabila terjadi hujan deras,” jelas Agus, Selasa (18/11).
Dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa TPT (Tembok Penahan Tanah) bagian selatan dalam kondisi aman. Struktur TPT tersebut memiliki panjang 150 meter, tinggi 26 meter, dan berjarak sekitar tiga meter dari area PKL.
Namun pada beberapa titik lain, petugas menemukan adanya potensi longsor. Seperti yang terlihat pada tebing bagian barat yang memiliki panjang 110 meter dan tinggi 19 meter dengan kondisi tanah kapur gamping (krapak) dan aliran air dari atas tebing menjadi faktor risiko. Kondisi tersebut di perparah dengan tebing tidak memiliki TPT dan minim vegetasi. Kondisi serupa ditemukan pada tebing bagian timur dengan panjang 90 meter dan tinggi 20 meter.
“Tebing di bagian barat dan timur memiliki potensi longsor karena aliran air dari atas, tidak adanya TPT, dan kurangnya vegetasi. Meski demikian, kondisi saat ini masih aman dan belum terjadi longsor,” terang Agus.
BPBD Bojonegoro mengimbau masyarakat dan pengunjung Masjid Wisata Religi Sumberjo untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama pada saat hujan deras. Pihaknya juga memastikan akan terus memantau perkembangan situasi di lokasi dan siap melakukan tindakan kedaruratan apabila diperlukan.
Masjid Wisata Religi di Kecamatan Margomulyo yang berada di wilayah perbatasan antara Bojonegoro dengan Ngawi ini merupakan salah satu Mega proyek Pemkab Bojonegoro. Pembangunan masjid ini dimulai tahun 2020 dan menelan anggaran sekitar Rp 113,45 miliar dari APBD melalui tiga tahun anggaran berbeda.
Masjid tersebut kini telah menjadi ikon baru di wilayah barat Bojonegoro dan resmi dibuka untuk kegiatan ibadah sejak 27 Desember 2024. Hingga kini, masjid tersebut ramai dikunjungi wisatawan maupun jemaah dari berbagai daerah. (*)
