Balita 2,5 Tahun Jadi Saksi Kunci Perampokan Sadis di Dukun Gresik

oleh -3072 Dilihat
135e51d4 c761 4251 b78f 6f45ecf31260
Wardatun Toyibah, NZ dan Mahfud. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Dugaan perampokan sadis yang menewaskan Wardatun Toyibah, 28, warga Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Gresik menyisakan sederet kejanggalan. Selain kondisi tempat kejadian perkara (TKP) yang sudah rusak. Kini, keterangan kunci untuk menguak peristiwa berdarah ini berada di kesaksian balita berusia 2,5 tahun.

Balita itu berinisial NZ, yang tak lain adalah anak kandung korban. Yang tidur bersama Wardatun Toyibah saat kejadian. Tidak hanya NZ, jajaran Satreskrim Polres Gresik juga terus mendalami keterangan suami korban Mahfud, 42. Ia adalah orang yang pertama kali menemukan jasad korban bersimbah darah di dalam kamar, Sabtu (16/3) kemarin sekira pukul 05.00 WIB.

Terkait pemeriksaan NZ, polisi bakal menerapkan prosedur khusus lantaran dia masih berusia di bawah umur. “Kita akan lakukan pemeriksaan terhadap anak korban (NZ, red). Karena masih balita penangangannya dengan metode khusus,” kata Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Senin (18/3).

Masih menurut Aldhino, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Gresik akan menggandeng P2TP2A Kabupaten Gresik dan psikolog dalam rangka pendampingan. “Sebab balita yang masih berusia 2,5 tahun ini merupakan saksi mahkota. Selain berada satu kamar dengan korban, anak ini juga mengalami luka dibagian kaki,” tambahnya.

Mengingat kondisi psikologis NZ yang masih balita, kepolisian juga menerjunkan tim penyidik Polwan. Nantinya, keterangan anak korban perlu didukung dengan alat bukti lain. Serta dipadukan dengan data scientific yang telah dihimpun oleh tim penyidik.

Sejauh ini, ada 10 saksi yang telah dimintai keterangan. Para saksi itu terdiri dari keluarga dan tetangga korban. Pihaknya juga masih melakukan pemeriksaan insentif terhadap suami korban yakni pengusaha yang bernama Mahfud, 42.

“Saksi Mahfud tidak tidur bersama korban, Karena suaminya ini yang mengetahui pertama kali dan tinggal satu rumah. Makanya kita lakukan pemeriksaan intensif,” tambah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2015 tersebut.

Seperti diberitakan, aksi dugaan perampokan sadis terjadi di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Gresik, Sabtu (16/3). Pelaku membunuh satu korban Wardatun Toyibah dan menggasak uang tunai sekitar Rp 150 juta dan satu HP.

Korban pergi selama-lamanya setelah mengalami empat luka tusuk. Hasil autopsi RSUD Ibnu Sina, terdapat dua luka di leher bagian depan, satu luka di leher bagian belakang, dan satu luka tusuk di dada sampai tembus ke ulu hati.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.