KabarBaik.co – Sejumlah warga di Sidoarjo mengeluhkan kendaraan mereka mendadak brebet bahkan mogok usai mengisi BBM jenis Pertalite. Menindaklanjuti keluhan tersebut, polisi bersama Disperindag melakukan sidak ke beberapa SPBU di Sidoarjo.
Kanit Tipidter Satreskrim Polresta Sidoarjo Iptu Deckha Rian Embat menjelaskan sidak dilakukan sebagai respons cepat atas laporan masyarakat mengenai dugaan penurunan kualitas BBM.
“Banyak pengendara mengeluh motor mereka brebet usai mengisi Pertalite. Untuk itu, kami bersama Disperindag langsung turun ke lapangan memastikan apakah ada penyimpangan atau praktik pengoplosan BBM,” ujar Deckha, Rabu (29/10) .
Deckha menuturkan pemeriksaan yang dilakukan tidak hanya sebatas pengambilan sampel bahan bakar, tetapi juga meliputi pengujian kadar air serta pengecekan takaran di mesin dispenser SPBU.
“Setiap sampel kami uji di tempat untuk melihat kemungkinan adanya campuran air atau bahan lain. Kami juga pastikan takaran BBM sesuai standar agar masyarakat tidak dirugikan,” terangnya.
Dari hasil awal pemeriksaan, lanjut Deckha, belum ditemukan adanya indikasi pelanggaran di SPBU yang diperiksa. Meski demikian, pihaknya tetap akan melakukan pengawasan lanjutan secara berkala.
“Sejauh ini hasil uji masih memenuhi standar Pertamina. Tapi kami tidak berhenti di sini. Uji lanjutan akan terus dilakukan untuk memastikan kualitas BBM tetap terjaga,” tegasnya.
Sementara itu, keluhan masyarakat terus bermunculan. Salah satunya datang dari Lusiana, 21, warga Sedati, yang mengaku motornya mogok usai mengisi Pertalite.
“Setelah isi Pertalite, motor saya langsung mati dan bau bensinnya beda. Mekanik bilang businya rusak dan menyarankan ganti Pertamax dulu untuk membersihkan tangki,” ujarnya.
Hal serupa dialami Suhartono (55), warga Buduran. Ia mengatakan motor Honda BeAT nya tiba-tiba brebet dan tidak bisa menyala setelah mengisi Pertalite.
“Padahal motor saya baru dua minggu keluar dari dealer. Setelah isi Pertalite malah nggak bisa jalan. Di bengkel katanya pembakarannya terganggu,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, pengelola SPBU, Rudy, menyatakan siap menerima dan menindaklanjuti laporan pelanggan yang mengalami kerusakan akibat dugaan kualitas bahan bakar.
“Jika terbukti ada gangguan akibat BBM, pelanggan bisa datang ke SPBU dengan membawa bukti perbaikan dari bengkel dan KTP. Nanti kami bantu ajukan ke Pertamina untuk proses penggantian,” jelasnya.
Polresta Sidoarjo bersama Disperindag memastikan akan terus mengawasi seluruh SPBU di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Tujuannya agar masyarakat memperoleh bahan bakar yang aman, berkualitas, dan sesuai standar nasional. (*)






