KabarBaik.co – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pasuruan melakukan uji petik pada kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) yang dilakukan petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih). Hasilnya ditemukan banyak permasalahan administrasi. Masyarakat enggan mengurus administrasi kependudukan karena dianggap kurang penting.
Ketua Bawaslu Kabupaten Pasuruan Arie Yoenianto menyampaikan banyak temuan permasalahan administrasi pada saat uji petik saat coklit. Sehingga perlu ada singkronisasi data agar tidak menumpuk dan segera melakukan perbaikan.
“Saat uji petik masih banyak temuan satu rumah beberapa kepala keluarga bahkan beda TPS. Hal ini perlu adanya perbaikan supaya tidak jadi masalah nantinya,” tegas Arie usai mengikuti uji petik.
Selain itu, lanjut Arie, masyarakat yang sudah meninggal masih masuk dalam daftar pemilih. Temuan tersebut langsung dikoordinasikan dengan KPU. Semua temuan di lapangan bisa memicu permasalahan, terutama pada letak geografis TPS yang jauh dari rumah warga pemilih.
”Nantinya warga bisa malas datang ke TPS untuk mencoblos pada saat pemilihan berlangsung,” tandas Arie. (*)