KabarBaik.co – Kabut kepastian motif penculikan dan pembunuhan M. Ilham Pradipta, Kepala Cabang Pembantu Bank BRI Cempaka Putih, Jakarta, masih menggantung tebal. Meski beredar kabar tragedi itu melibatkan “orang dalam” terkait dugaan fraud kredit fiktif Rp 13 miliar, namun kejelasannya tentu menunggu rilis resmi Polda Metro Jaya.
Yang jelas, polisi telah berhasil menangkap empat orang yang terlibat penculikan. Namun, dari keterangan sementara, mereka bukan eksekutor. Ada pihak lain yang menjadi aktor atau dalang penculikan berujung maut tersebut. Aktor itulah yang kemungkinan besar menggunakan jasa “preman bayaran” untuk melakukan penculikan Ilham.
Lantas, kira-kira berapa bayaran yang diterima pelaku untuk menculik itu? Tentu saja, publik juga menantikan keterangan gamblang dari polisi nantinya. Yang menarik, belakangan terungkap istri salah seorang penculik Ilham sempat menerima uang sebesar Rp8 juta dari suaminya sebelum para pelaku ditangkap polisi pada Kamis (21/8).
Uang Rp8 juta tersebut kemudian disita polisi. Ketua RT setempat kepada media mengaku mengetahui hal ini setelah berbincang dengan istri pelaku pada saat mendampingi proses penggeledahan. Namun, istri pelaku tidak mengetahui asal-usul uang tersebut, apakah dari upah penculikan atau dari sumber lain. Yang pasti, sang istri menyerahkan penelusuran lebih lanjut kepada kepolisian.
Polisi mendatangi rumah di Johar Baru itu dua kali, yakni sekitar pukul 10.00 WIB dan 14.00 WIB. Pada kedatangan pertama, polisi langsung menggerebek dan menangkap tiga pelaku tanpa sepengetahuan warga. Pada kedatangan kedua, pengurus RT diminta ikut mendampingi, dan saat itulah diketahui bahwa istri pelaku sempat menerima uang Rp8 juta dari suaminya sebelum disita polisi.
Diketahui, tiga dari empat pelaku penculikan Ilham yang diungkap polisi berinisial AT, RS, dan RAH ditangkap di sebuah rumah di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat. Seorang pelaku lainnya, RW, dibekuk saat hendak melarikan diri setelah turun dari pesawat di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sementara itu, kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu Bank BRI Cempaka Putih ini juga mendapat atensi dari DPR RI. Ketua Komisi III (Bidang Hukum) Habiburrahman mengungkapkan pihaknya turut prihatin dan berduka cita atas meninggalnya Ilham yang diculik dan dibunuh oleh sekelompok orang di Pasar Rebo, kemudian dibawa ke luar Jakarta.
“Kami berharap Polda Metro Jaya dapat bekerja secara maksimal untuk mengusut kasus ini,” tegas politikus Gerindra itu melalui akun Instagram.
Dia menegaskan, pelaku yang sudah ditangkap harus diinterogasi guna mengetahui siapa yang menyuruh mereka. Para pelaku tersebut juga harus dijatuhi hukuman seberat-beratnya, begitu pula pihak yang memberi perintah. “Saya sangat berharap dalam waktu tidak terlalu lama — kalau bisa pada hari Senin mendatang — Polda Metro Jaya dapat merilis perkembangan perkara ini, menjelaskan latar belakangnya, serta mengungkap siapa saja yang terlibat,” ungkapnya.
Habiburrahman mendukung Polda Metro Jaya untuk bersikap tegas terhadap kejahatan seperti ini. “Tindak kejahatan yang brutal sama sekali tidak bisa ditoleransi. Jangan sampai ada pihak-pihak yang merasa berada di atas hukum dan bisa berbuat seenaknya,” tegasnya. (*)