Bertani- Sebanyak 25.000 kader Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) dari seluruh Indonesia memadati Stadion Tridadi, Sleman, Minggu (20/7), dalam Apel Akbar yang digelar Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah.
Acara tersebut sekaligus menjadi momentum penting menegaskan peran strategis KOKAM tak hanya sebagai penjaga keamanan masyarakat, tetapi juga sebagai garda depan ketahanan pangan nasional.
Apel bertema patriotisme dan kemandirian ini dihadiri oleh jajaran tokoh nasional, termasuk Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menko PMK Muhadjir Effendy, dan para pimpinan PP Muhammadiyah lainnya.
Dalam sambutannya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit menegaskan bahwa krisis pangan merupakan tantangan nyata bagi Indonesia dan dunia. Ia menyebutkan bahwa Polri saat ini sedang menggencarkan program penanaman 1 juta hektar jagung sebagai bagian dari upaya besar mewujudkan swasembada pangan.
“Kami melihat KOKAM sebagai mitra strategis. Militansi, disiplin, dan jaringan kader KOKAM yang tersebar luas menjadikan mereka kekuatan sipil yang sangat potensial untuk mendukung program ketahanan pangan nasional,” ujar Kapolri dilansir dari laman resmi Muhammadiyah.
Sebagai langkah konkret, ditandatangani nota kesepahaman (MoU) antara PP Muhammadiyah dan Kepolisian RI terkait sinergi dalam program penanaman jagung di atas lahan 10.000 hektar.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah yang juga Panglima Tertinggi KOKAM, Zulfikar Ahmad Tawalla, menyampaikan bahwa KOKAM bukan hanya barisan fisik, tetapi pasukan ideologis yang teguh pada nilai-nilai Muhammadiyah dan kebangsaan.
“Kami tidak tahu caranya berbuat buruk. Tidak ada jurus KOKAM untuk minta THR ke perusahaan. Kami adalah perisai bangsa,” tegas Zulfikar disambut gemuruh kader di lapangan.
Ia juga mengungkap filosofi Bunga Melati pada lambang KOKAM, yang mencerminkan kesetiaan pada perkataan, perbuatan, dan negara—nilai-nilai yang disebutnya tumbuh di “tanah subur dan air yang melimpah”.
Apel Akbar ini menjadi lebih dari sekadar seremoni. Ia merupakan deklarasi kesiapan anak muda Muhammadiyah untuk menjadi kekuatan sipil strategis dalam pembangunan nasional, dari bidang keamanan hingga pangan.
KOKAM kini bukan hanya pasukan penolong dalam bencana, tetapi juga pionir dalam misi besar: menjaga perut rakyat Indonesia tetap kenyang. (*)