HeadlineKetahanan PanganTeknologi & Inovasi

IPB Dorong Produktivitas Petani Lewat Ekspedisi Patriot, Salurkan Benih Unggul di Kawasan Transmigrasi

70
×

IPB Dorong Produktivitas Petani Lewat Ekspedisi Patriot, Salurkan Benih Unggul di Kawasan Transmigrasi

Sebarkan artikel ini

Bertani- Riset dan aksi nyata berpadu dalam langkah Tim Ekspedisi Patriot IPB yang tengah melaksanakan kajian strategis pengembangan Kawasan Transmigrasi Anawua, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Tak hanya mengumpulkan data di 24 desa dan kelurahan di Kecamatan Toari dan Watubangga, tim yang beranggotakan Prof. Iskandar Lubis, Windi Mayang Sari, Ikhwana Dwiyanti, Ega Maulana, dan Kenji Faiz Kusuma ini juga langsung memberi manfaat nyata bagi petani setempat dengan menyalurkan benih unggul hasil riset kampus.

Event Organizer Kabarbaik

Pada Sabtu (20/9), bersama Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Watubangga, tim menyerahkan benih unggul kepada dua petani perwakilan. Samsul, Ketua Kelompok Tani Padaelo di Desa Polenga, menerima varietas padi gogo IPB 9G, sementara Gede Eko Adi dari Desa Peoho mendapatkan varietas padi sawah IPB 11S.

Penyaluran ini menjadi bagian dari program Transmigrasi Patriot, program unggulan Kementerian Transmigrasi yang menekankan riset, pendampingan, serta pembangunan sosial-ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

Benih yang dibagikan bukan sembarang benih. IPB 9G merupakan varietas padi gogo dengan umur ±113 hari setelah sebar, tinggi ±98 cm, potensi hasil 9,09 ton/ha, serta tahan rebah—cocok untuk lahan tadah hujan. Sementara IPB 11S adalah padi sawah berumur panen ±111 hari, tinggi ±115 cm, toleran salinitas, berdaya hasil hingga 11,49 ton/ha, dan tahan terhadap sejumlah hama serta penyakit utama.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tim Ekspedisi Patriot atas kepercayaannya memberikan bibit padi IPB 9G untuk diuji di lahan tadah hujan. Kami sebagai petani memang selalu membutuhkan bibit varietas baru dan terbaik. Semoga cocok di Watubangga,” ungkap Samsul penuh harap.

Kegiatan ini menegaskan bahwa kajian yang dilakukan tim bukan sekadar laporan akademik di atas kertas. Riset lapangan mereka juga menyentuh kebutuhan nyata masyarakat, sekaligus membuka ruang bagi petani untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.

Selain distribusi benih, tim juga tengah menyusun rekomendasi pengembangan kawasan transmigrasi yang mencakup pendataan komoditas unggulan, sosial budaya, infrastruktur, sumber daya manusia, kondisi fisik kawasan, keanekaragaman hayati, hingga katalog investasi wilayah.

Dengan sinergi antara penelitian, aksi lapangan, dan partisipasi masyarakat, Tim Ekspedisi Patriot IPB berharap hasil kajian dapat menjadi fondasi kuat bagi pembangunan Kawasan Transmigrasi Anawua sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah. (*)