HeadlinePasar Tani

Harga Beras Premium Nasional Menurun Tipis, Tetap di Atas Rata-rata Tiga Bulan Terakhir

371
×

Harga Beras Premium Nasional Menurun Tipis, Tetap di Atas Rata-rata Tiga Bulan Terakhir

Sebarkan artikel ini

Sumatera Barat Tertinggi, DI Jogjakarta Termurah

Gudang beras (ilustrasi/foto IST)

Bertani- Harga beras premium nasional tercatat turun menjadi Rp 15.748 per kilogram pada Senin (30/6), menurut data Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 09.34 WIB. Meski mengalami penurunan Rp 99 (0,62 %) dibanding hari sebelumnya, harga ini masih berada di atas rata-rata tiga bulan terakhir.

Dalam sepekan terakhir, harga beras premium turun tipis sebesar Rp 48 (0,3 %), namun secara bulanan masih menunjukkan tren kenaikan sebesar Rp 78 (0,5 %). Bahkan, dibandingkan tiga bulan terakhir, harga naik Rp 154 atau hampir 1 persen, menandakan tekanan harga masih belum sepenuhnya mereda.

Event Organizer Kabarbaik

“Fluktuasi harga ini menjadi perhatian karena kenaikan secara tahapan masih terus terjadi, meski sesekali ada koreksi harian,” ujar analis pangan dari Institut Ketahanan Pangan Nasional Rina Damayanti kepada wartawan.

Selama April hingga Juni 2025, harga terendah terjadi pada 23 April di angka Rp 15.533 per kg, sementara tertinggi menyentuh Rp 15.847 per kg hanya sehari sebelum laporan ini, yakni pada Minggu (29/6). Ini menunjukkan adanya lonjakan yang cukup signifikan hanya dalam waktu singkat, meskipun kemudian terkoreksi.

Menariknya, disparitas harga antarprovinsi cukup mencolok. Sumatera Barat mencatat harga tertinggi nasional sebesar Rp16.504 per kg, disusul Bali dan DKI Jakarta masing-masing di Rp16.000 per kg. Di sisi lain, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat harga termurah di Rp14.000 per kg, hampir Rp2.500 lebih murah dibanding Sumbar.

5 Provinsi dengan Harga Tertinggi (30 Juni 2025):

  • Sumatera Barat: Rp 16.504
  • Bali: Rp 16.000
  • DKI Jakarta: Rp 16.000
  • Jambi: Rp 15.412
  • Aceh: Rp 15.386

5 Provinsi dengan Harga Termurah (30 Juni 2025):

  • D.I. Yogyakarta: Rp 14.000
  • Lampung: Rp 14.500
  • Banten: Rp 14.500
  • Jawa Barat: Rp 14.725
  • Jawa Tengah: Rp 14.746

Ketimpangan harga ini menimbulkan kekhawatiran akan ketidakmerataan distribusi dan beban hidup antarwilayah. “Jika daerah-daerah tertentu terus mengalami harga tinggi, itu bisa berdampak pada daya beli dan ketahanan pangan lokal,” tambah Rina.

Penurunan harga harian memberi harapan akan stabilisasi pasar dalam waktu dekat. Namun, para pengamat menyarankan agar pemerintah terus memperkuat distribusi dan menjaga pasokan, terutama menjelang musim kemarau yang kerap memicu spekulasi harga.

Dengan harga yang masih bertengger di atas Rp15.700 per kg, masyarakat berharap tren penurunan tak hanya bersifat sesaat, tapi menjadi awal dari kestabilan harga pangan pokok ini. (*)