Besok Konferwil XVIII Dibuka, Berebut Mandat 45 Cabang NU Se-Jawa Timur

oleh -1649 Dilihat
oleh
Dari kiri, KH Abdul Hakim Mahfudz, KH Marzuki Mustamar, dan KH Muhammad Makki Nasir.

KabarBaik.co- Konferensi Wilayah (Konferwil) XVIII Nahdlatul Ulama Jatim bakal berlangsung pada 2-4 Agustus 2024 di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang. Salah satu agendanya, para peserta Konferwil akan memilih rais syuriah dan ketua tanfidziah PWNU Jatim periode 2024-2029.

Informasi yang dihimpun KabarBaik.co, sejauh ini ada sejumlah nama yang disebut-sebut sebagai calon ketua PWNU Jatim. Beberapa di antaranya, Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), yang saat ini menjadi Plt Ketua PWNU Jatim. Ia menggantikan KH Marzuki Mustamar, yang diberhentikan PBNU pada September 2023 lalu.

Gus Kikin lahir pada 17 Agustus 1958, di Jombang. Ia putra dari pasangan KH Mahfudz Anwar-Nyai Hj Abidah Ma’shum. Jika dirunut, Gus Kikin merupakan  cicit dari Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari, salah seorang muassis (pendiri) NU.

Nama lain yang sudah beredar sebagai calon ketua PWNU Jatim adalah KH Muhammad Makki Nasir, yang saat ini menjabat sebagai ketua PCNU Bangkalan. Kiai Makki adalah keturunan ketiga atau cicit dari Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan (Mbah Kholil). Kiai Makki lahir pada 1974, putra dari KH Nasir yang merupakan putra dari Nyai Asma binti Mbah Kholil.

Baca juga:  Jelang Konferwil NU Jatim di Tebuireng, Kiai Marzuki dan Isyarat Tongkat Cicit Syaikhona Kholil

Kiai Makki mengawali pendidikan agamanya di Ponpes Mamba’ul Hisan, Sidayu, Gresik. Setelah itu, belajar di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Lalu, Kiai Makki menempuh kuliah S-1 dan S-2 di Institut Agama Islam (IAI) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Selepas itu, Kiai Makki mengabdikan diri sebagai pengasuh Ponpes Falahun Nashiri Senenan, Bangkalan.

Diketahui, dalam pencalonan itu Kiai Makki mendapat dukungan dari sejumlah ulama. Di antaranya KH Nurul Huda Jazuli dari PP Al Falah Ploso, KH Fuad Noerhasan, juga KH Cholil Nawawi dari PP Sidogiri, juga KH Cholil Asad dari PP Walisongo Situbondo.

Dari kabar yang telah mengemuka, sejumlah tokoh dari Ponpes besar di Jatim disebut-sebut telah memberikan dukungan pada Kiai Makki. Di antaranya, KH Nurul Huda Jazuli (Ponpes Al Falah, Ploso, Kediri), KH Fuad Noerhasan, KH Cholil Nawawi (Ponpes Sidogiri), KH Cholil Asa’d (Ponpes Walisongo, Situbondo.

Baca juga:  Ketua PWNU Jatim dicopot, PBNU: Tak ada kaitan dengan politik

Selain itu, KH Hasan Mutawakkil Alallah (Ponpes Zainul Hasan Genggong), KH Ahmad Ghazali (Ponpes Al Mubarok Lan Bulan Fathullah, KH Abdus Salam Mujib (Ponpes Al Khoziny, Buduran), dan KH Syafiuddin Abdul Wahid (Ponpes Darul Ulum Sampang).

Selain nama Gus Kikin dan Kiai Makki, nama KH Marzuki Mustamar juga tetap memiliki peluang untuk mendapatkan suara dari peserta Konferwil. Nama Pengasuh Ponpes Sabilurrosyad Gasek, Malang, sejauh ini masih relatif mengakar di kalangan jamiyah NU di Jatim.

Namun demikian, tampaknya di ajang Konferwil XVIII NU Jatim akan terjadi perdebatan dalam pembahasan tata tertib (tatib) pencalonan atau pemilihan. Salah satunya menyangkut persyaratan menjadi calon. Di antara materi krusial adalah ketentuan calon ketua PWNU Jatim itu harus sudah lulus kaderisasi tingkat tinggi NU dibuktikan dengan sertifikat kelulusan.

Baca juga:  Sebelum Jadi PWNU Bernama Majelis Konsul, Ini Nama Rais Syuriah dan Ketua NU Jatim dari Masa ke Masa

Nah, kabarnya tidak semua calon tersebut telah memiliki sertifikat pendidikan kader tingkat tinggi NU itu. ’’Namun, yang kami dengar di Jawa Tengah, baru mengikuti pendidikan kader tingkat tinggi NU itu setelah terpilih menjadi ketua,’’ ujar sumber.

Untuk bisa maju menjadi calon, juga mesti mengantongi dukungan minimal dari cabang yang disepakati dalam tatib. Jika mengacu Konferwil NU Jateng, minimal mendapat dukungan 12 suara.

Yang pasti, keputusan terbaik berada di tangan para peserta Konferwil PWNU Jatim. Sebanyak 45 PCNU bakal memilih dan memberikan mandatnya kepada sosok yang menjadi nakhoda sampai 5 tahun ke depan.

Sementara itu, untuk calon Rais Syuriah PWNU Jatim berpeluang besar tetap dipercayakan kepada KH Anwar Mansur, pengasuh Ponpes Lirboyo. Namun demikian, proses pemilihan tetap dilakukan melalui pemilihan ahlul ahli wal aqdi (AHWA) terlebih dulu yang terdiri atas tujuh kiai sepuh. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.