KabarBaik.co – Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun bernama Ahamada Ainun Haq, warga Desa Dukun Anyar, Kecamatan Dukun, Gresik dilaporkan hilang sejak Sabtu (31/5). Hingga hari ini, Selasa (3/6), tim gabungan masih terus melakukan pencarian secara intensif di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Sukardi, menjelaskan bahwa laporan resmi hilangnya Ahamada diterima pada Senin (2/6). Korban merupakan anak kebutuhan khusus, yakni down syndrome dan autisme. Ahamada terakhir kali terlihat keluar rumah pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 WIB setelah sarapan.
Keluarga sempat melakukan pencarian mandiri bersama warga di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo. Namun, hingga Minggu (1/6), hasilnya masih nihil.
Upaya pencarian kembali dilakukan dan ditemukan jejak kaki serta sandal milik korban di tepi sungai terpanjang di Pulau Jawa itu. Berdasarkan temuan tersebut, dugaan kuat mengarah pada kemungkinan korban terpeleset dan jatuh ke sungai.
Tim gabungan yang terlibat dalam operasi pencarian meliputi BPBD Gresik, Basarnas, SAR Pangkah, Muspika Kecamatan Dukun, dan berbagai elemen relawan serta masyarakat setempat.
Pencarian dilakukan dengan menerjunkan dua tim penyisir yang masing-masing menyusuri sungai sejauh 300 meter dari lokasi terakhir korban terlihat hingga ke Bendungan Gerak Sembayat (BGS).
Selain unsur BPBD Provinsi dan Kabupaten Gresik, pencarian turut dibantu Camat dan Kapolsek Dukun, Koramil, Pemerintah Desa Dukun Anyar, MDMC Gresik, relawan TRC desa, RAPI, relawan ambulans, dan masyarakat sekitar.
Peralatan yang dikerahkan di antaranya satu unit perahu LCR, pelampung, helm rafting, alat komunikasi, dan perlengkapan keselamatan lainnya.
Ahamada Ainun Haq memiliki rambut hitam pendek lurus, kulit sawo matang, dan terakhir kali terlihat mengenakan kaus putih bergambar keluarga. Kondisi cuaca di lokasi dilaporkan cerah dan cukup mendukung proses pencarian.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, Driatmiko Herlambang, menyampaikan bahwa pencarian pada hari kedua ini, Selasa (3/6), terus diintensifkan.
Ia menyebut tim saat ini masih melaksanakan operasi pencarian hari kedua (Opsar Hari Kedua) dengan memperbanyak jumlah personel dan membagi menjadi lima satuan penyisiran. Masing-masing satuan dilengkapi dengan perahu karet LCR. “Hari ini kita masih Opsar hari kedua,” katanya, Selasa (3/6).
Tim pertama dari Basarnas menyusuri aliran sungai dari lokasi terakhir korban terlihat menuju Bendungan Gerak Sembayat (BGS). Tim kedua dari BPBD Gresik menyisir jalur serupa, mulai dari titik awal yang diduga sebagai lokasi korban terpeleset.
Sementara itu, tim ketiga dari SAR Pangkah difokuskan pada penyisiran sekaligus pembersihan tumpukan sampah yang berpotensi menghambat pandangan dan akses tim penyelamat.
Tim keempat dari BPBD Jawa Timur memperluas area pencarian dari BGS hingga ke hilir sungai sejauh tiga kilometer, didampingi oleh tim kelima dari SAR MTA yang menelusuri wilayah serupa untuk memastikan tidak ada area yang terlewat.(*)






