KabarBaik.co – Masyarakat di sejumlah daerah di Jawa Timur (Jatim) ramai-ramai melaporkan kerusakan kendaraan usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU dalam beberapa hari terakhir.
Hingga Minggu (2/11), Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara (Jatimbalinus) mencatat sedikitnya 613 laporan masyarakat terkait kasus tersebut. Laporan itu berasal dari 16 kabupaten/kota di Jatim.
Area Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, mengungkapkan bahwa wilayah dengan laporan terbanyak adalah Kabupaten Bojonegoro dengan 217 laporan.
“Laporan dari Bojonegoro paling banyak. Disusul Surabaya dengan 122 laporan, Sidoarjo 121 laporan, dan Tuban 84 laporan,” ujar Ahad, Senin (3/11).
Menurut Ahad, daerah dengan laporan paling sedikit antara lain Malang, Nganjuk, dan Pasuruan, masing-masing hanya satu laporan. Ia menjelaskan, mayoritas laporan kerusakan berasal dari kendaraan roda dua (sepeda motor) yang diduga rusak usai mengisi Pertalite di sejumlah SPBU di Jatim.
“Saat ini seluruh laporan sudah kami tindak lanjuti, termasuk proses reimburse atau kompensasi kepada masyarakat,” terang alumnus Universitas Padjajaran itu.
Sebelumnya, layanan pengaduan masyarakat rencananya akan ditutup pada Minggu (2/11). Namun, Pertamina memutuskan untuk memperpanjang masa pengaduan hingga Senin (10/11) mendatang.
Masyarakat yang ingin melaporkan kendaraannya bisa datang ke SPBU tempat pembelian terakhir, posko pengaduan Pertamina, menghubungi Pertamina Contact Center 135, atau melalui akun Instagram resmi Pertamina. (*)






