KabarBaik.co – Bupati Jember Muhammad Fawait dan Wakil Bupati Djoko Susanto hadir dalam Rapat Paripurna Penandatanganan Nota Kesepakatan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jember 2025–2029.
Mereka menunjukan kekompakan saat hadir bersama dalam forum yang digelar di Gedung DPRD Jember itu.
Kehadiran Bupati Fawait dan Wakil Bupati Djoko yang tampak berbincang akrab mencuri perhatian sejumlah peserta sidang. Momen itu pun dengan cepat beredar di media sosial dan grup percakapan daring.
Kekompakan mereka dinilai publik sebagai sinyal positif, mengingat sebelumnya sempat muncul isu disharmoni dalam kepemimpinan daerah tersebut.
Menurut Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember, Tabroni, hubungan baik antara kepala daerah dan wakilnya merupakan hal mendasar yang penting dalam pelaksanaan pemerintahan daerah.
“Sebagai pasangan yang terpilih bersama dalam Pilkada, tentu mereka memiliki kesamaan visi dan misi. Itulah yang kemudian dijabarkan dalam dokumen RPJMD,” kata Tabroni, Jumat (18/4).
Tabroni juga menambahkan, RPJMD adalah dokumen perencanaan strategis yang menjadi turunan dari visi dan misi kepala daerah terpilih.
Penyusunannya merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Tentu kami berharap harmonisnya Bupati dan Wakil Bupati ini juga tercermin dalam kerja sama yang solid antara eksekutif dan legislatif,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Jember Muhammad Fawait mengaku senang dengan antusiasme DPRD dalam menyambut pembahasan RPJMD.
Ia menyebut masukan dari dewan, termasuk kritik, sebagai hal yang dibutuhkan dalam proses penyusunan kebijakan.
“Saya bahagia melihat semangat teman-teman dewan. Kritik itu penting, tapi tentu harus berbasis data, kajian akademik, dan regulasi yang berlaku,” kata Fawait.
Ia menegaskan bahwa dokumen RPJMD akan menjadi acuan utama pembangunan Jember selama lima tahun ke depan. Visi dan misi yang pernah disampaikan saat kampanye, menurutnya, kini masuk dalam tahap perumusan kebijakan.
“Ranwal RPJMD ini menjadi pintu masuk untuk merancang arah pembangunan Jember. Kami akan membahasnya secara detail bersama DPRD,” katanya.
Fawait optimistis, dengan kolaborasi antara eksekutif dan legislatif, Kabupaten Jember bisa tampil sebagai daerah terdepan di kawasan tapal kuda. (*)