KabarBaik.co – Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyampaikan pesan inspiratif dalam acara Yudisium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember.
Mas Rio, sapaan akrabnya, mengajak para peserta untuk tidak takut memiliki mimpi besar dan bisa bermanfaat kepada semua orang.
Rio mengenang perjalanan panjangnya sejak kuliah di jurusan Hubungan Internasional pada tahun 2003 hingga lulus hampir tujuh tahun kemudian.
“Kalau soal rintangan banyak sekali, pada akhirnya saya memilih meniti karier di bidang riset politik, lalu terjun ke dunia pemerintahan,” kata Rio, Jumat (16/5).
Namun sebelum itu, ia menceritakan pernah melamar pekerjaan di perusahaan motor untuk menjadi sales.
“Waktu itu saya hujan-hujanan naik motor ke Malang untuk daftar jadi sales dan ditolak. Bahkan saya juga pernah diterima sebagai awak kapal pesiar, tapi takdir membawa saya kembali ke dunia riset dan politik,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya bersyukur dan terus bergerak, apapun tantangan yang dihadapi. Bahkan ia mengaku pernah berjualan kopi sebelum akhirnya mencalonkan diri sebagai Bupati Situbondo.
“Allah tidak memberi tahu saya bahwa 10 tahun setelah jualan kopi, saya akan jadi Bupati. Tapi saya percaya, asal kita tidak berhenti bergerak dan bersyukur, masa depan akan berpihak pada kita,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Rio juga membuka peluang kerjasama riset antara FISIP Unej dengan Pemerintah Kabupaten Situbondo.
Ia menawarkan daerahnya sebagai laboratorium riset terbuka bagi mahasiswa, terutama dalam bidang sosial, politik, dan birokrasi.
“Situbondo saya buka selebar-lebarnya untuk teman-teman FISIP. Mau KKN, magang, atau riset tematik, silakan. Saya ingin birokrasi kami jadi objek penelitian akademik,” katanya.
Rio juga m mengajak para lulusan FISIP untuk percaya diri menghadapi masa depan dan tidak ragu menempuh jalan yang tidak biasa.
“Kalau saya yang mantan aktivis ini bisa menjadi Bupati, maka peluang yang sama terbuka untuk kalian semua,” pungkasnya. (*)