KabarBaik.co – Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo atau yang akrab disapa Mas Rio, meninjau progres pembangunan infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol yang kini resmi bernama Prosiwangi (Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi), menggantikan nama sebelumnya, Probowangi.
Dalam kesempatan itu, Bupati Rio menekankan bahwa jalan tol ini memegang peranan krusial untuk meningkatkan konektivitas daerah, memperlancar mobilitas barang, dan menekan biaya logistik, yang secara langsung akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Situbondo.
Peninjauan infrastruktur difokuskan di kawasan barat Kabupaten Situbondo, tepatnya di Desa Tepos, Kecamatan Banyuglugur. Di lokasi ini, Mas Rio memantau perkembangan Jalan Tol Trans Jawa yang melintasi Situbondo, sekaligus mengecek progres perbaikan sejumlah jalan kabupaten yang didanai APBD.
Proyek perbaikan jalan kabupaten ini merupakan upaya sinergis Pemerintah Daerah untuk memperkuat jaringan aksesibilitas lokal yang akan terhubung langsung dengan pintu-pintu Tol Prosiwangi.
Bupati Rio juga secara khusus mengungkapkan kebanggaannya atas perubahan nama tol ini.
“Akhirnya, tol ini resmi dinamakan Prosiwangi. Terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Nasim Khan, Anggota DPR RI, yang telah memperjuangkan pengubahan nama ini,” kata Rio, Selasa (11/11).
Ia menilai, nama baru ini sangat penting, karena secara eksplisit memasukkan Situbondo dan memberikan penekanan bahwa Situbondo adalah bagian integral dari proyek strategis.
Perubahan nama tersebut telah diumumkan secara resmi oleh Humas Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui akun media sosial mereka, yang menyebutkan, “Uji laik fungsi dan operasi seksi 1 dan 2 Jalan Tol Prosiwangi.”
Jalan Tol Prosiwangi yang dikelola oleh PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) saat ini sedang berfokus pada penyelesaian konstruksi, Seksi 1 (Gending-Kraksaan) dan Seksi 2 (Kraksaan-Paiton) diperkirakan akan mulai difungsikan secara terbatas pada periode Natal dan Tahun Baru 2025/2026 untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas liburan. Pembangunan Seksi 3 (Paiton-Besuki) dilaporkan telah mencapai progres konstruksi 85,23 peraen
Kehadiran ruas tol ini diharapkan dapat secara signifikan memangkas waktu tempuh dan mengurai kemacetan parah yang kerap terjadi di jalur Pantura.
“Setelah tol selesai sepenuhnya, waktu tempuh dari Banyuwangi ke Probolinggo bisa dipangkas menjadi sekitar 45 menit, dari sebelumnya lebih dari dua jam. Ini akan berdampak positif pada efisiensi biaya logistik dan mempercepat distribusi barang,” jelas Mas Rio.
Dengan total nilai investasi proyek mencapai Rp 21 triliun, Tol Prosiwangi akan menjadi komponen vital dari jaringan Trans Jawa. Bupati Rio optimistis proyek ini akan membuka peluang besar di sektor investasi, khususnya industri pengolahan hasil laut dan pertanian, serta pariwisata dan logistik.
Bupati Rio menegaskan bahwa dampak positif proyek ini harus didukung dengan program daerah.
“Penting bagi kita untuk membangun sinergi antara infrastruktur tol, akses lokal, serta program-program daerah yang mendukung. Ini bukan hanya tentang tol, tetapi bagaimana Situbondo bisa ‘naik kelas’ bersama-sama. Kita berharap masyarakat dan UMKM dapat memanfaatkan peluang ini semaksimal mungkin,” tutup Bupati Rio.
Proyek Tol Prosiwangi diharapkan menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi regional, memperkuat posisi Situbondo, dan menghubungkannya lebih erat dengan pusat-pusat ekonomi utama di Pulau Jawa. (*)






