KabarBaik.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar terus memperkuat upaya pencegahan perundungan di lingkungan pendidikan. Melalui program Gerakan Anti Kekerasan terhadap Anak Indonesia (GAKI) dan Sekolah Bersama Ayah (SEBAYA), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) aktif mengedukasi siswa sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Kepala DP3AP2KB Kota Blitar Parminto, mengatakan kegiatan edukasi ini digelar serentak di semua jenjang, mulai SMP/MTs hingga SMA/SMK. Materi yang disampaikan antara lain tentang bahaya bullying, baik secara verbal maupun fisik.
“Kita datangkan narasumber untuk menyampaikan materi tentang pencegahan bullying. Selain itu, kelompok anak-anak yang memiliki kecenderungan membully kita kluster dengan Dinas Pendidikan. Selanjutnya mereka akan mengikuti kegiatan bersama dengan pendampingan psikolog,” ujar Parminto, Kamis (24/7).
Ia menjelaskan, edukasi dilakukan dengan pendekatan psikologis. Anak-anak dikenalkan pada konsekuensi perbuatan perundungan sejak dini. Contohnya, saat terjadi kasus perundungan di wilayah Doko, para pelaku diketahui melakukan aksi tersebut karena motif balas dendam.
“Di Kota Blitar saat ini tidak ada kasus perundungan berat seperti yang sempat viral di media sosial. Tapi kasus ringan tetap ada, misalnya menarik jilbab atau ejekan verbal,” jelasnya.
Parminto menegaskan situasi di sekolah-sekolah Kota Blitar masih cukup kondusif. Pemerintah terus berupaya membangun lingkungan belajar yang aman dan ramah anak melalui sinergi program seperti SINERGI BERLIAN, yakni Aksi dan Kolaborasi Satukan Energi untuk Lindungi Anak di Kota Blitar.(*)