KabarBaik.co – Seorang perempuan paruh baya di Banyuwangi seketika lemas mengetahui anaknya meninggal dunia dalam peristiwa tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Balit, Rabu (2/7) semalam.
Perempuan itu adalah Poniyem. Dia berasal dari Dusun Simbar, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi.
Ia beserta keluarganya telah berada di Pelabuhan Ketapang sejak semalam setelah diberi kabar bila kapal yang ditumpangi putri dan cucunya tenggelam.
“Saya diberi tahu suami anak saya yang kerja di Bali,” kata Poniyem, Kamis (3/7) pagi tadi.
Dengan berlinang air mata dan bibirnya terus melantunkan zikir, ia terus memantau papan data manifest korban setiap kali ada petugas yang menulis.
Poniyem berharap anaknya yang bernama, Fitri April Lestari, 33 tahun dan cucunya Aqil, 3 tahun terdata sebagai penumpang selamat.
Diceritakan, Fitri dan anaknya ke Bali untuk menyambangi sang suami yang bekerja di Pulau Dewata itu. Kebetulan momennya pas libur, sehingga niatnya sekalian pelesiran. Fitri dan anaknya berangkat naik travel pukul 20.00 WIB.
Kepada Poniyem, Fitri mengaku hanya akan di Bali selama sepekan. Setelahnya korban akan pulang.
“Bilangnya seminggu jalan-jalan di Bali. Terus, Kamis minggu depan Fitri bilangnya sudah akan pulang lagi ke Banyuwangi,” jelasnya.
Tepat pada pukul 13.30 WIB, petugas mendata Fitri April Lestari didata sebagai korban meninggal dunia. Sementara Aqil anaknya hingga kini belum ditemukan.
Mengetahui hal itu, Poniyem sontak shock dan histeris. Ia seketika pingsan dan dibawa ke ruang perawatan medis.
Berdasarkan data terbaru saat ini ada 5 korban yang ditemukan meninggal dunia. Mereka diantaranya Anang Suryono, Eko Sastriyo, Elok Rumantini, Cahyani dan terbaru Fitri April Lestari. Sementara korban selamat berjumlah 28 orang.
Diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7) malam.
Kapal tenggelam sekitar pukul 23.35 WIB, atau menjelang tengah malam. Kondisi kapal saat ini sudah tenggelam di perairan. Belum ada informasi pasti penyebab kapal tenggelam.
Data yang dimiliki pihak berwenang, kapal tersebut mengangkut 53 penumpang dan 12 kru. Artinya, terdapat 65 orang di dalam kapal tersebut. Sementara jumlah kendaraan sebanyak 22 unit.(*)