Cuaca Buruk, Nelayan Banyuurip Gresik Terpaksa Tidak Melaut

oleh -637 Dilihat
90ad1442 5c71 483b 90d8 3764b6a7c93a
TPI Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik. (Foto: Muhammad Wildan Zaky)

KabarBaik.co – Sejumlah nelayan di Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, mengalami kesulitan untuk melaut akibat cuaca buruk yang melanda wilayah pesisir selama lebih dari dua bulan terakhir. Kondisi ini mempengaruhi pendapatan harian mereka.

Abdul Mubin, seorang nelayan setempat mengungkapkan keluhannya terkait situasi yang sedang dirasakan oleh para nelayan setempat.

“Saya sudah tidak bisa aktif terus ke laut karena cuacanya buruk. Sudah dua bulan lebih saya tidak bisa aktif setiap hari ke laut,” ungkap Mubin, Jumat (3/1). Ia juga menjelaskan bahwa sebagian besar nelayan di desa tersebut menghadapi situasi serupa.

“Nelayan lain juga seperti saya. Ke laut cuma lihat perahu dan membenahi peralatan yang rusak. Tapi ada juga yang masih berani pergi ke laut,” tambahnya.

Dampak dari cuaca buruk ini tidak hanya merugikan aktivitas nelayan, tetapi juga menurunkan pendapatan harian mereka secara drastis. Mubin mengungkapkan bahwa pendapatannya yang biasanya mencapai Rp 150.000 hingga Rp 100.000 per hari, kini hanya berkisar Rp 50.000.

“Saya harap ada bantuan dari pemerintah. Karena tahun lalu saya sempat mendapatkan bantuan nelayan dari pemerintah,” katanya dengan nada penuh harap.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan tentang potensi angin kencang dan gelombang tinggi di perairan Jawa Timur, termasuk di sekitar Gresik. Kondisi ini membuat aktivitas melaut menjadi sangat berisiko, terutama bagi nelayan tradisional yang menggunakan perahu kecil.

Meski mayoritas nelayan memilih untuk tidak melaut, beberapa tetap nekat menghadapi risiko demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. “Ada yang tetap berani ke laut, tapi jumlahnya sedikit. Kebanyakan memilih menghindari risiko,” jelas Mubin.

Namun, mereka yang tetap melaut juga mengaku hasil tangkapannya tidak sebanding dengan risiko yang dihadapi. Selain itu, biaya operasional seperti bahan bakar dan perbaikan alat tangkap membuat keuntungan semakin tipis.

Dalam situasi sulit ini, nelayan berharap adanya perhatian dari pemerintah, baik berupa bantuan langsung maupun solusi jangka panjang. Bantuan yang diharapkan mencakup kebutuhan pokok, alat tangkap, hingga subsidi bahan bakar.

“Bantuan tahun lalu sangat membantu kami saat masa sulit. Semoga tahun ini juga ada bantuan seperti itu,” ungkap Mubin.

Penting bagi pihak terkait untuk menentukan langkah strategis dalam menghadapi tantangan akibat cuaca ekstrem yang diprediksi akan semakin sering terjadi akibat perubahan iklim.

Cuaca buruk yang melanda Desa Banyuurip Ujungpangkah Gresik selama dua bulan terakhir menjadi pukulan berat bagi nelayan. Penurunan pendapatan membuat situasi mereka cukup sulit.

Dengan risiko cuaca ekstrem yang terus meningkat, langkah konkret dari pemerintah dan pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk melindungi mata pencaharian nelayan dan mencegah krisis ekonomi di wilayah pesisir. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.