KabarBaik.co – Perkiraan penurunan dana transfer dari pusat menjadi perhatian Komisi II DPRD Trenggalek. Demi mempersiapkan langkah antisipasi, mereka memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berperan dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk menekankan pentingnya perencanaan yang lebih efisien.
Ketua Komisi II DPRD Trenggalek, Mugianto, menjelaskan bahwa pertemuan dengan OPD ini difokuskan untuk mengingatkan agar penyusunan kegiatan di tahun depan dilakukan secara optimal. “Dana transfer dari pusat diperkirakan akan berkurang, sehingga kami mengajak OPD untuk bersiap-siap menghadapi hal ini,” ujar Mugianto, Rabu (30/10).
Lebih lanjut, Mugianto meminta OPD agar menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) dengan lebih cermat dan tidak menganggarkan kegiatan yang kurang mendesak. “Kami mengimbau agar RKA disusun seefektif mungkin. Kegiatan yang tidak terlalu penting sebaiknya tidak perlu dianggarkan,” kata politisi Partai Demokrat itu.
Mugianto memperkirakan penurunan dana transfer dari pusat bisa mencapai lebih dari Rp20 miliar. “Jika prediksi ini benar, maka efisiensi menjadi langkah yang sangat penting. OPD perlu membuat RKA yang realistis sesuai dengan kondisi lapangan,” tuturnya.
Ia juga menyoroti perlunya penyesuaian anggaran sesuai kebutuhan, menghindari mark up yang berlebihan. “Semua kegiatan bisa diakomodasi, tetapi jangan sampai anggaran yang dibutuhkan hanya Rp 1 juta, malah dianggarkan Rp 50 juta,” tambahnya.
Sebagai penutup, Mugianto mengingatkan bahwa markup anggaran tidak hanya melanggar aturan, namun juga berpotensi menghambat kinerja daerah. “Contohnya, di Dinas Kelautan, anggaran perencanaan sesuai dengan kebutuhan. Namun, di dinas lain ada penganggaran yang terlampau tinggi. Ini perlu diseimbangkan. Pengadaan rutin dan pemeliharaan juga harus ditekan,” tandasnya. (*)