KabarBaik.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menetapkan status siaga dua atau siaga kuning Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro.
Hal itu berdasarkan tinggi muka air Sungai Bengawan Solo di taman Bengawan Solo di Kelurahan Ledok Wetan, Kecamatan Kota Bojonegoro mencapai 13.76 MDPL pada Selasa (17/12) pukul 12.00 WIB.
Kepala Pelaksanana BPBD Bojonegoro Laela Noer Aeny mengatakan penyebab berubahnya status siaga dua atau siaga kuning Sungai Bengawan Solo ini akibat kiriman air dari daerah hulu.
“Berdasarkan pantauan kami naiknya status siaga dua ini akibat kiriman dari daerah hulu yang terjadi hujan dengan intensitas lebat,” katanya, Senin (17/12).
Pihaknya juga memprediksi bahwa tren akan kembali naik mengingat Badan meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan akan terjadi hujan dengan intensitas tinggi di daerah hulu sungai Bengawan Solo, seperti di kabupaten Tuban, Ngawi, Madiun, Ponorogo.
“Memang prediksi BMKG hujan di daerah hulu, namun kita berharap tidak turun hujan, sehingga tinggi muka air Bengawan Solo bisa turun,” harap Aeny.
Pihaknya menambahkan jika tinggi muka air Bengawan Solo terus naik di siaga merah atau tinggi muka air Bengawan Solo berada di angka 14.04 MDPL, maka dipastikan ratusan rumah warga yang berada di bantaran sungai terpanjang di pulau Jawa ini akan tergenang air. (*)