Demam Berdarah Dengue di Trenggalek Melonjak Drastis, Capai 817 Kasus

oleh -488 Dilihat
IMG 20241012 WA0008
Petugas dari Dinkesdalduk KB Trenggalek saat melakukan fogging.(ist)

KabarBaik.co – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Trenggalek pada tahun 2024 mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) Trenggalek per 7 Oktober 2024, tercatat ada sebanyak 817 kasus DBD. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang tercatat hanya 129 kasus.

“Tahun ini juga merupakan siklus lima tahunan DBD,” ujar Kepala Dinkesdalduk KB Trenggalek, dr. Sunarto, Jumat (11/10).

Menurut dr. Sunarto, peningkatan kasus DBD ini dipengaruhi oleh siklus lima tahunan yang biasanya menyebabkan lonjakan kasus. Sebagian besar kasus DBD tercatat pada kelompok usia 15-44 tahun, yang mencapai 47%.

“Sebanyak 30,5% kasus terjadi pada kelompok usia 5-14 tahun, dan 17,4% pada usia di atas 44 tahun. Sisanya terjadi pada usia di luar kelompok tersebut,” jelasnya.

Gejala umum yang dialami oleh pasien DBD di Trenggalek mencakup demam yang naik-turun selama satu minggu pertama, mual, serta muntah. Beberapa pasien juga mengalami perdarahan, baik di kulit maupun di hidung (mimisan), gusi, dan selaput lendir lainnya.

“Meski ada peningkatan kasus, tidak ada laporan kematian akibat DBD di Trenggalek tahun ini,” tambahnya.

Upaya pengendalian yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek termasuk kampanye pemberantasan sarang nyamuk melalui penerapan 3M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat air, dan mengubur barang-barang bekas. Selain itu, juga dilakukan abatisasi, penaburan ikan untuk memakan jentik nyamuk, serta penggunaan losion anti nyamuk.

“Kami juga menyebarkan surat edaran kewaspadaan DBD dan mengaktifkan juru pemantau jentik (Jumantik) untuk mengurangi jumlah jentik nyamuk di lingkungan masyarakat,” ungkapnya.

Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan angka kasus DBD dapat ditekan, terutama menjelang akhir musim penghujan yang masih menyimpan risiko tinggi.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Herlambang
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.