KabarBaik.co – Sabtu kelabu menyelimuti Dusun Babur, Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Jombang. Seorang bocah sekolah dasar berusia 12 tahun, MH, harus menanggung luka parah setelah petasan yang ia pegang tiba-tiba meledak.
Tangan kanannya hancur akibat dahsyatnya ledakan yang berasal dari jenis petasan yang kerap disebut warga sebagai petasan ‘busung’ atau petasan yang gagal meledak pada percobaan pertama.
Kapolsek Sumobito AKP Bagus Tejo Purnomo, mengonfirmasi insiden nahas yang terjadi pada Sabtu (13/4) tersebut. Pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti dan keterangan.
Rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi kejadian memperkuat dugaan bahwa petasan sempat terlihat mati sebelum akhirnya menggelegar di tangan korban.
“Dari rekaman CCTV, terlihat petasan itu sempat tidak menyala. Diduga korban penasaran dan memegangnya, nahasnya saat itulah petasan meledak,” ujar AKP Bagus Tejo Purnomo.
Saat ini, pihak kepolisian tengah berupaya menelusuri asal-usul petasan berbahaya tersebut. Keterangan langsung dari MH sendiri belum dapat diperoleh lantaran kondisinya yang masih memerlukan perawatan intensif.
Kronologi kejadian bermula ketika MH bersama beberapa rekannya tengah bermain di sekitar area balai desa. Di tengah keasyikan bermain, mereka menemukan sebuah petasan yang tampak tidak aktif. Rasa ingin tahu yang besar mendorong MH untuk mengambil petasan tersebut.
“Nahas, saat berada dalam genggamannya, petasan itu tiba-tiba meledak hebat,” tutur AKP Bagus Tejo Purnomo.
Jeritan kesakitan MH seketika memecah keheningan dan menarik perhatian warga sekitar yang langsung bergegas memberikan pertolongan.
Usai kejadian, MH segera dilarikan ke PKU Muhammadiyah Mojoagung untuk mendapatkan penanganan medis awal. Namun, melihat betapa parahnya luka yang diderita, pihak rumah sakit merujuknya ke RSUD Jombang untuk penanganan lebih lanjut. Hingga berita ini diturunkan, kondisi MH dilaporkan masih belum stabil dan membutuhkan perawatan intensif.
Menyikapi kejadian tragis ini, AKP Bagus Tejo Purnomo mengimbau kepada seluruh orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak-anak mereka.
Selain itu, ia juga mengharapkan peran aktif masyarakat untuk segera melaporkan kepada pihak berwajib apabila mendapati adanya aktivitas produksi maupun distribusi petasan ilegal di lingkungan sekitar.
Insiden ini menjadi pengingat pahit akan bahaya laten yang mengintai dari benda-benda berbahaya seperti petasan, terutama di kalangan anak-anak.(*)