Ditugasi Perluas LTT Padi, Banyuwangi Perketat Izin Pembangunan di Lahan Persawahan

oleh -255 Dilihat
IMG 20250314 WA0024
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat menandatangani Nota Kesepahaman dengan berbagai pihak yang terlibat untuk mendukung Swasembada Pangan.

KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bakal memperketat izin pembangunan di atas lahan persawahan. Hal itu perlu dilakukan mengingat Banyuwangi mendapat tugas dari pemerintah pusat untuk memperluas lahan padi untuk mendukung swasembada pangan.

Target Swasembada Pangan dari pemerintah pusat untuk Banyuwangi terdiri atas Luas Tambah Tanam (LTT) Padi sebesar 151.048 Ha dan target serap gabah petani oleh Bulog sebesar 52.800 ton beras sampai April 2025.

LTT merupakan luas lahan yang ditanami padi dan dipanen dalam setahun. Capaian LTT Banyuwangi pada tahun 2024 lalu adalah sebesar 119.651 Ha. Untuk mencapai target itu Banyuwangi perlu menambah LTT seluas 31.397 Ha.

“Luas baku sawah di Banyuwangi hanya 62.941 hektar. Jika dalam setahun dua kali musim tanam maka baru tercapai 125.882 ha LTT. Ini berarti harus ada tambahan luas tanam padi sekitar 30 ribu hektar pada tahun ini. Inilah yang harus kita upayakan bersama,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Ipuk mengatakan untuk mencapai target LTT 2025, Pemkab Banyuwangi perlu memperketat regulasi untuk melindungi lahan persawahan. Oleh sebabnya, Pemkab membuat kebijakan dengan memperketat izin pembangunan di atas lahan persawahan.

“Kebijakan ini diambil untuk melindungi luasan lahan baku derah agar tidak terus berkurang,” kata Ipuk.

Selain itu Pemkab juga terus mendorong produktivitas tanaman padi dengan melakukan Peningkatan Indeks Pertanian (IP) menggunakan bibit unggul padi baru yg berumur genjah 75 hari panen, penggunaan pupuk alternatif seperti pupuk hayati, POC (Pupuk Organik Cair) dengan inovasi RUPA (Rumah Pelayanan Pupuk Alternatif).

“Kami juga melakukan optimalisasi mekanisasi pertanian dengan alat mesin pertanian (alsintan),” urai Ipuk.

Untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo, Pemkab Banyuwangi juga menguatkan kolaborasi dari berbagai pihak. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatangan komitmen bersama antara Pemkab, Polresta, Kodim, Bulog, Asosiasi Perusahan Giling Padi dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Kamis (13/3) kemarin.

Kesapakatan yang ditandatangani adalah Komitmen Bersama Realisasi Percepatan Serapan Gabah atau Beras Dalam Mencapai Swasembada Pangan Banyuwangi,

“Presiden telah menetapkan program Asta Cita salah satunya Swasembada Pangan. Hal ini menjadi mandat bagi daerah untuk merealisasikannya. Karena itu kolaborasi dari semua stakeholder diperlukan agar upaya ini bisa berjalan optimal dan sesuai target,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Sementara Dandim 0825 Letkol Arh Joko Sukoyo mengatakan siap mendukung program pencapaian target swasembada pangan yang dilakukan pemkab dan Bulog.

“Seperti pendampingan untuk percepatan tanam padi hingga pengawalan keberlangsungan panen dan penyerapan gabah oleh Bulog. Kita harus bekerja ekstra, dan tidak bisa bekerja sendiri, harus bareng-bareng,” kata Joko.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.