KabarBaik.co – Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang biasanya menyerang hewan ternak rupanya bisa dikendalikan hingga terbukti penyakit tersebut tidak diketemukan selama 1 tahun terakhir di Kota Kediri.
Hal tersebut dibenarkan Mohammad Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri. Namun mesti bebas dari PMK, pihaknya tetap mewaspadainya termasuk beberapa penyakit lain seperti Lumpy Skin Disease (LSD) maupun anthrax yang dapat membahayakan hewan ternak serta berpotensi menular pada manusia.
Berdasarkan data yang dihimpun KabarBaik.co untuk total vaksin tehadap PMK di Kota Kediri, vaksin tahap 1 sebanyak 8.906, tahap 2 sejumlah 5.545, booster 1 sebanyak 2.148, dan booster 2 sebanyak 704. Lalu untuk LSD, total vaksinasi tahap 1 sebanyak 436, vaksin tahap 2 dan booster tahap 1 masih nihil.
Adapun ciri hewan terkena PMK ialah mengeluarkan liur yang berlebihan, suhu badan tinggi, ada ruam di mulut seperti sariawan sehingga tidak mau makan dan sulit berdiri karena kuku bengkak jika terlambat penanganan keluar darah/cairan dari luka. Bagi warga Kota Kediri yang merasa hewan ternaknya terkena penyakit tersebut bisa menghubungi pihaknya.
Selain itu faktor yang setidaknya membuat waspada ialah mobilitas hewan ternak yang luas seperti perpindahan hewan ternak dari Kota Kediri menuju keluar daerah lain begitu juga sebaliknya.
Disinggung terkait menjelang idhul adha, ia mengaku akan melakukan pendampingan kepada panitia qurban terkait cara mengetahui hewan yang sehat tidaknya serta organ tubuh hewan yang layak dikonsumsi tidaknya.
“Tapi bukan tidak mungkin tahun ini juga kami di harapkan untuk memberikan edukasi kepada juru sembelih halal (Juleha) ini lagi kami pun akan siap,” ucapnya pada hari Kamis (2/5).(*)