KabarBaik.co – Makam Mbah Buyut Sona yang terletak di Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, kini menjadi salah satu destinasi wisata religi yang ramai dikunjungi peziarah. Padahal, dulunya tempat ini dikenal angker dan jarang dijamah orang.
Sugeng, salah satu tokoh desa setempat, mengungkapkan bahwa perubahan ini terjadi berkat upaya pembangunan yang masif di lokasi makam.
“Dulu kondisinya masih penuh dengan hutan. Lokasi makam sendiri berada di lokasi tertinggi. Belum lagi diselimuti pohon rimbun, nuansanya dulu mendukung untuk disebut angker atau keramat,” jelasnya, Rabu (5/3).
Namun, Sugeng menegaskan bahwa pembangunan ini dilakukan semata-mata untuk menghormati leluhur dan menghidupkan wisata religi.
“Ini saya bangun sedemikian rupa semata-mata untuk memperbaiki makam leluhur. Menghormati pendahulu kita. Apalagi konon katanya Mbah Buyut Sona merupakan tokoh penyebar agama yang sempat bermukim di Kabuh,” ujarnya.
Selain makam Mbah Buyut Sona, di lokasi tersebut juga terdapat 7 makam lainnya, termasuk makam Mbah Joyo. Menurut cerita yang beredar di masyarakat, Mbah Joyo adalah orang sakti yang pertama kali menempati tempat tersebut. Ia memiliki adik bernama Nyi Ayu yang kemudian dinikahi oleh Mbah Buyut Sona.
“Di sini memang ada delapan makam, satu yang bawah itu makam Mbah Joyo. Kemudian yang paling atas merupakan Makam Mbah Buyut Sona bersama istrinya bernama Nyi Ayu,” jelas Sugeng. Sisanya, merupakan makam yang menurut mitosnya abdi dalem Mbah Joyo.
Mbah Buyut Sona sendiri dikisahkan memiliki nama asli Sonan. Namun, karena mayoritas penduduk sekitar adalah orang Madura, pelafalannya berubah menjadi Sona. “Dari kisah yang pernah kita dengar seluk beluk namanya berasal dari hal tersebut,” jelasnya.
Terlepas dari semua cerita itu, Sugeng mengaku bahwa tempat ini mulai menjadi jujugan masyarakat yang ingin wisata religi. Ia juga mengimbau agar para peziarah tidak melakukan tindakan di luar ketentuan yang semestinya.
Untuk menuju Makam Mbah Buyut Sona, pengunjung harus melalui jalan yang sedikit menantang karena akses jalan masih berupa tanah. Lokasinya, 25 kilometer dari pusat Kota Jombang dan sekitar 500 meter dari jalan arteri Jombang-Lamongan.
Sugeng juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan di luar ketentuan semestinya saat berziarah di makam Mbah Buyut Sona. (*)