KabarBaik.co – Kualitas air Kali Mas dan Sungai Surabaya kembali menjadi sorotan publik. Beberapa hari terakhir, viral video yang memperlihatkan ikan-ikan naik ke permukaan Sungai Jagir, diduga akibat menurunnya kadar oksigen karena pencemaran.
Menyikapi kondisi tersebut, Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ECOTON) turun langsung ke lokasi dan menggelar aksi di bantaran sungai menggunakan perahu karet pada Senin (3/11).
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk peringatan keras kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar segera menindak tegas industri yang masih membuang limbah ke sungai, terutama ketika musim hujan mulai tiba.
Menurut Juru Kampanye ECOTON Prigi Arisandi fenomena ikan naik ke permukaan itu bukan peristiwa biasa. Kondisi tersebut menjadi tanda turunnya kadar oksigen di air akibat pencemaran berat yang sebagian besar berasal dari aktivitas industri.
“Setiap musim hujan, pola pencemaran selalu terulang. Banyak industri memanfaatkan debit air tinggi untuk membuang limbah cairnya agar tidak terdeteksi. Padahal air sungai ini adalah sumber kehidupan warga Surabaya dan sekitarnya,” ujar Prigi, Selasa (4/11).
Prigi menegaskan bau amis yang tercium dari Kali Mas dan warna air yang keruh menunjukkan meningkatnya kandungan bahan organik dan kimia berbahaya di sungai. Jika dibiarkan, hal ini dapat mempercepat kerusakan ekosistem dan membahayakan kesehatan masyarakat.

Dalam aksinya, ECOTON membawa tiga tuntutan utama kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur diantaranya:
– Menindaklanjuti putusan Mahkamah Agung tentang kewajiban pemulihan kualitas air Sungai Surabaya dan penegakan hukum terhadap pencemar.
– Memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi untuk memperketat pengawasan serta audit terhadap industri di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas hingga Kali Mas.
– Membuka akses publik terhadap data kualitas air sungai secara berkala dan melibatkan masyarakat sipil dalam pengawasan pencemaran.
“Kami tidak ingin sungai hanya bersih saat lomba kebersihan atau saat Hari Air Sedunia. Sungai adalah sumber kehidupan yang harus dijaga setiap hari,” Tambahnya.
ECOTON berharap dengan adanya desakan ini, Pemprov Jatim tidak hanya berhenti pada imbauan, tetapi juga menindak tegas industri pencemar. Prigi menyebut fenomena ikan yang naik ke permukaan di Sungai Jagir harus dijadikan alarm ekologis, bukan sekadar peristiwa viral di media sosial. (*)








