Empat Remaja di Pasuruan Ditangkap Polisi Gegara Pengeroyokan, Satu Pelaku Masih SD

Reporter: Rafael
Editor: Andika DP
oleh -162 Dilihat
Pers rilis Polres Pasuruan. (Foto: Rafael)

KabarBaik.co – Aksi sok jago kembali terjadi di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan. Kali ini, kakak beradik menjadi korban pengeroyokan brutal oleh empat remaja. Kejadian ini dipicu oleh rasa tidak terima dari para pelaku saat diingatkan lantaran ugal-ugalan di jalan.

Aksi pengeroyokan itu dialami MA, 17 tahun, dan adiknya, MR, 15 tahun, ketika berangkat mengaji, Jumat (17/5) petang. Di tengah jalan, mereka melihat dua pemuda yang mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. Mereka adalah SF, 15, dan RM, 14.

Dengan niat baik, MA mengingatkan pelaku. Mengingat situasi Jalan Nangka di lingkungan Ledok, Kelurahan Kiduldalem sempit dan banyak anak-anak kecil. Namun, bukannya terima kasih, MA dan adiknya malah mendapat kecaman dan bahkan ancaman dari para pemuda tersebut.

Baca juga:  Bahayakan Keselamatan Pengguna Jalan, Pohon di Jalan Bandaran Pasuruan Ini Perlu Penanganan

Enggan memperpanjang urusan, MA dan adiknya melanjutkan perjalanan. Namun, ucapan MA ternyata membekas di hati SF dan RM. Sepulangnya dari tempat mengaji, MA dan adiknya didatangi MC, 15 tahun, yang tak lain adalah teman SF. Mereka menantang MA untuk bertemu di Alun-alun Bangil.

Lagi-lagi, MA tak menghiraukan. Ia dan adiknya berniat ke rumah temannya. Ar, teman MA yang mendengar cerita itu segera merasa cemas. Takut terjadi sesuatu, Ar pun berinisiatif untuk mengantar MA dan adiknya pulang.

Dan benar saja, SF, RM, dan MC ternyata sudah menunggu mereka. Ketika sampai tengah jalan dekat dengan sungai, mereka dihadang. MC yang seolah tak terima temannya diingatkan MA mulai menantang. Ketika mereka adu mulut, RM berlari mengambil sajam.

Baca juga:  Bawaslu Pasuruan Kawal Proses Coklit, Minta Panwas Kelurahan Punya Data Mandiri

Tak lama kemudian, teman pelaku yang lain AI juga datang. Hampir bersamaan dengan RM yang segera menodongkan golok kepada MA dan adiknya. MA yang sedari awal berusaha menghindari perkelahian langsung mengajak adiknya kabur.

Namun, mereka dikejar dan dianiaya oleh para pelaku. MR bahkan nyaris mengalami luka karena sabetan golok. Untungnya, ia dengan cekatan menghindar. Namun MA dan adiknya akhirnya dipukuli pelaku.

Beruntung, aksi brutal ini diketahui oleh warga sekitar yang kemudian menolong dan mengamankan para pelaku. Keempat remaja tersebut ternyata juga masih tercatat sebagai warga Kiduldalem. Mirisnya, AI yang paling kecil diantara keempatnya masih duduk di kelas 6 SD. Sedangkan RM berstatus pelajar SMP. Berbeda dengan SF dan MC yang putus sekolah.

Baca juga:  Bermula Pesta Miras Hajatan, Dua Pria Driyorejo Gresik Keroyok Teman Sendiri hingga Bonyok

Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Achmad Doni Meidianto mengatakan, keempat anak berhadapan dengan hukum (ABH) itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

”Para ABH ini disangkakan kepemilikan senjata tajam tanpa izin,” kata Doni.

Pihaknya sengaja memproses mereka secara hukum. Banyaknya kasus serupa, menurut Doni, membuat polisi tak bisa tinggal diam.

”Kami harap ini jadi kasus yang terakhir dan ada efek jera,” kata dia.

Ia juga mengatakan, kasus itu menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati. Terutama dalam mengawasi pergaulan anaknya. Usia para pelaku yang masih belia memang sangat labil.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.