KabarBaik.co – Forum Aktivis Demokrasi Jember memberikan surat kepada Pansus Pilkada DPRD Jember, untuk mengambil sikap tegas terkait orasi Gus Fawait yang menyebut-nyebut Gerakan Terlarang saat Hari Santri pada (21/10) lalu.
Ketua Aktivis Demokrasi Jember Nuruddin, mengatakan, kedatangnya ke DPRD untuk menyerahkan surat kepada Ketua Pansus Pilkada. Ia meminta Pansus segera memanggil yang bersangkutan, dalam hal ini adalah Cabup no urut 02 Muhammad Fawait.
“Tujuan saya datang kesini untuk mengantar surat, yang isinya terkait pidato politik Gus Fawait yang menyebut-nyebut gerakan PKI, itu tidak layak,” ujar Nuruddin, Kamis (14/11).
Menurutnya, pidato Gus Fawait dengan menyebut-nyebut Gerakan terlarang tersebut, dinilai membuat masyarakat resah.
“Maka ketika melihat dari pidato Gus Fawait pada hari santri, itu menyatakan terlalu provokatif,” katanya.
Ia juga menyampaikan, bahwa di pidato tersebut Gus Fawait mengatakan bahwa ada usaha yang menjegal dirinya dengan memberitakan hoax, fitnah dan mengolok-olok.
“Nah kemudian yang sangat menukik adalah dengan mengatakan, diakhiri-akhir ini ada yang mencoba untuk memenggal dengan usaha yang sangat sistematis, masif, dengan cara memberikan berita hoax, memfitnah dan mengolok-olok,” ulasnya.
“Sebenarnya ketika melihat dari sudut pandang islam, mengatakan fitnah kepada orang lain dengan tidak benar, ini hukumnya sudah sudut pandang aqidah yang harus kita bangun,” sambungnya.
Tak hanya menuntut Pansus Pilkada untuk memanggil Gus Fawait, lanjut Nuruddin, dirinya juga meminta Pansus untuk memanggil Hendy Siswanto selaku cabup nomor urut 1.
“Agar tahu apakah benar Jih Hendy itu memfitnah atau mengolok-olok, kalau tidak itukan fitnah,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, kedatanganya ke DPRD memang ingin bertemu langsung dengan Ketua Pansus Pilkada.
“Sayangnya hari ini tidak bisa bertememu, katanya Ketua Pansus keluar, maka saya sangat kecewa, saya niat ingin bertemu langsung, sampai sini tadi katanya keluar,” ungkapnya.
Ia berharap, surat yang ia kirimkan kepada Pansus Pilkada DPRS Jember bisa segara ditindaklanjuti.
“Kalau tidak ada respon ya pasti saya akan kesini. Saya mau bertanya kepada Ketua Pansusnya, kapan surat saya mau ditanggapi,kalau perlu saya bawa massa yang lebih banyak,” pungkasnya. (*)