Gaduh Dugaan Pencatutan Nama Dosen Malaysia oleh Seorang Profesor Asal Indonesia

Editor: Hardy
oleh -191 Dilihat

KabarBaik.co- Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nasional (Unas) Jakarta Prof Kumba Digdowiseiso, belakangan memberikan bantahan bahwa dirinya telah mencatut nama dosen Universitas Malaysia Terengganu (UMT) dalam publikasi ilmiahnya.

False accusation (tuduhan palsu),” ujar Kumba melalui pesan aplikasi WhatsApp seperti dilansir Tempo, Sabtu (13/4).

Bantahan itu merespons laporan yang dikeluarkan Retraction Watch, Rabu, April 2024. Penulis laporan itu, Lori Youmshajekian mengungkapkan, kelompok dosen Malaysia dikejutkan dengan temuan nama mereka di makalah karya Kumba. Mereka mengetahui dari hasil pencarian di Google Scholar atau Google Cendekia.

Baca juga:  Bikin Heboh, Indonesia Diberitakan Sudah Menjalin Hubungan dengan Israel

Kumba mengatakan, laporan Lori dibuat secara sepihak tanpa izin lebih dahulu. Padahal, isi laporan itu tidak sepenuhnya benar. “Lori Youm, memposting foto saya dan mempublikasikan laporan investigasi lengkapnya, yang Anda lihat ini adalah laporan sepihak. Tanpa izin dan fokus kami, itu sepenuhnya salah,” ungkapnya.

Kumba juga sudah menyampaikan keberatan kepada Lori melalui email, Kamis (11/4) pagi. Namun, Kumba belum menerima jawaban Lori.

Menurut Kumba, hal itu merupakan masalah pribadi. Ia mengklaim, penegasan itu berdasarkan keputusan Faculty of Business, Economics, and Social Development (FBESD) UMT. “FBESD UMT sudah melakukan rapat internal dan memutuskan bahwa hal tersebut merupakan masalah pribadi,” kata Kumba.

Baca juga:  Mengapa Indonesia Sering Gempa Bumi? Ini Kejadian Terparah dalam 10 Tahun Terakhir

Dengan adanya keputusan itu, Kumba mengatakan, Unas tidak akan melakukan intervensi lebih lanjut. “Tidak memerlukan intervensi atau tindakan lebih lanjut, baik dari pihak universitas maupun fakultas,” kata Kumba.

Masih dilansir Tempo, Juru bicara Unas Marsudi mengatakan, kampus belum bisa memberikan komentar. Mereka hanya mengatakan bahwa Kumba akan menyelenggarakan konferensi pers virtual yang juga dihadiri Dekan FBESD UMT Suriani dan Jumadil Saputra, pada Jumat, 19 April 2024. “Sementara itu yang bisa saya sampaikan,” kata Marsudi, Jumat (12/4).

Baca juga:  Karakter Pergerakan Pemikiran NU Sebagai Pengembangan Islam di Indonesia

Sebelumnya, laporan Retraction Watch tersebut juga menjadi bahan perbincangan di media sosal. Kalangan akademisi turut memberikan reaksi beragam. Salah seorang di antaranya Prof Burhanuddin Muhtadi, pendiri lembaga survei Indikator Politik.

‘’’Ya, kok bisa selama tahun 2024 aja dia bisa menulis artikel jurnal sebanyak 160 publikasi. Padahal tahun 2024 baru berlalu 105 hari. Lebih aktif dia menulis jurnal ketimbang saya ngetwit di X,’’ tulisnya di akun X.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.