Gandeng Gapoktan, Bulog Bojonegoro Siap Serap Gabah Petani Saat Panen Raya

oleh -422 Dilihat
WhatsApp Image 2025 01 27 at 12.31.58 2
Pemimpin Cabang (Pinca) Bulog Kantor Cabang Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja. (Foto: Shohibul Umam)

KabarBaik.co – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kantor Cabang (Kanca) Bojonegoro mengegaskan kesiapannya menyerap sebanyak-banyaknya hasil panen padi petani. Harganya mengacu pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sesuai Ketetapan Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang diterbitkan per 15 Januari 2025.

Untuk melaksanakan penyerapan gabah dan beras sepanjang 2025, Bulog Kanca Bojonegoro telah menyiapkan gudang secara maksimal. Sementara panen raya terdekat diperkirakan mulai Maret mendatang.

Pemimpin Cabang (Pinca) Bulog Kantor Cabang Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja mengatakan, untuk memaksimalkan serapan hasil panen tahun ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten (pemkab) di wilayah kerja Bulog Bojonegoro. Yaitu Pemkab Bojonegoro, Tuban, dan Pemkab Lamongan.

“Tetapi Bulog juga tidak serta merta membeli gabah sesuai HPP. Bisa juga (malah) harga di atasnya karena di Sentra Penggililan Padi Bulog di Desa Kunci Kecamatan Dander ini juga ada program komersial, selain PSO (Public Service Obligation/Kewajiban Pelayanan Publik),” ujar Ferdian, Senin (27/1).

Selain menata ruang-ruang dalam gudang Bulog untuk serapan maksimal gabah dan beras, pihaknya juga telah melakukan upaya penjaringan ke para gabungan kelompok tani (gapoktan) di seluruh wilayah kerja Bulog Bojonegoro.

Ferdian berharap dengan petani menjual hasil panen ke Bulog, bisa memenuhi gudang perusahaan. Sehingga stok bisa melimpah dengan kualitas sesuai ketentuan pemerintah dan memperbesar cadangan beras produksi dalam negeri.

“Dengan naiknya HPP gabah kering panen yang kemarin dinaikkan oleh pemerintah pusat, harapan kami para petani menyetorkan hasil panennya ke kami, dan kini kita masih berkeliling ke lapangan untuk menemui para gapoktan di wilayah kerja kami,” tegas Ferdian.

Kenaikan HPP yang dilakukan Badan Pangan Nasional ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani. Hal itu sesuai dengan program Presiden Prabowo Subianto untuk mendukung swasembada pangan.

“Kami memberikan saran masukan kepada pemerintah daerah untuk membuat kebijakan yang mengarahkan penjualan gabah petani ke Bulog. Tidak perlu 100 persen dijual semua ke Bulog, hanya 5 persen saja satu orang petani sudah cukup,” tutur Ferdian.

Menurut Ferdian, kebijakan itu meminimalisir adanya kekurangan stok beras di daerah yang surplus padi. Dari data Dinas Ketangan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, produksi padi pada 2024 total dari 28 kecamatan yang ada di Bojonegoro sebesar 250.485,75 ton dari luas lahan panen 41.927,5 hektare.

Sementara itu, pemerintah pusat melalui Bapanas menaikkan HPP dari Rp 6.000 per kilogram menjadi Rp 6.500 per kg untuk gabah kering panen atau GKP di tingkat petani. Sedangkan GKP di penggilingan naik dari sebelumnya Rp 6.100 per kg menjadi Rp 6.700 per kg.

Standar kualitas untuk GKP di petani maupun GKP di penggilingan yaitu memiliki kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maskimal 10 persen. Kemudian, untuk HPP gabah kering giling (GKG) di penggilingan ditetapkan sebesar Rp 8.000 per kg, dan HPP GKG di Gudang Bulog sebesar Rp 8.200 per kg. Kualitas untuk kedua HPP GKG ini yaitu tidak melebihi kadar air 14 persen dan kadar hampa 3 persen.

Selanjutnya untuk pembelian beras di gudang BULOG naik dari Rp11.000 per kg menjadi Rp 12.000 per kg dengan kualitas derajat sosoh 100 persen, lalu maksimal kadar air, butir patah, dan menir masing-masing sebesar 14 persen, 25 persen dan 2 persen. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Shohibul Umam
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.