KabarBaik.co – Warga Dusun Kloncing Utara, Desa Patemon, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, menemukan seekor ular jenis Piton atau dikenal Sanca Kembang di saluran pembuangan di belakang rumahnya.
Pemilik rumah Ribut Supriyadi menceritakan, saat itu ia sedang mencuci baju di belakang rumah. Namun aliran air tiba-tiba tersumbat. Saat megecek saluran pembuangan, ia tekejut karena melihat ular yang berukuran besar.
“Kejadiannya sekitar pukul 05.00 WIB. Saya kaget karena waktu saya cek, ternyata ada badan ular., Saat itu upaya kita berusaha mengeluarkan ular itu, tapi sulit,” ujar Ribut saat dikonfirmasi, Minggu (9/6).
Karena merasa kesulitan mengeluarkan ular tersebut, ia langsung menghubungi petugas Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Jember.
“Ketika datang petugas Damkar langsung melakukan proses evakuasi. Agak sulit waktu itu karena ular itu posisinya di dalam pipa ukuran 4 dim. Jadi harus dibongkar dulu, baru bisa dikeluarkan,” terangnya.
Ribut pun mengaku terkejut dan heran ular dengan panjang sekitar 4 meter 26 centimeter, dengan diameter sekitar 9-10 centimeter itu, bisa masuk ke saluran pembuangan.
“Ukuran besar menurut saya, kalau katanya petugas ular itu tersangkut di tengah pipa. Kalau jenisnya, kata petugas Damkar tadi ular Piton atau Sanca Kembang,” imbuhnya.
Ribut memastikan, tidak ada korban ataupun hewan ternak milik warga sekitar yang menjadi mangsa hewan melata tersebut.
Sementara itu, petugas Damkar Regu B Mako Jember, Crisdian mengatakan, proses evakuasi ular berlangsung cukup lama.
“Sehingga dengan terpaksa kami melakukan pembongkaran pipa. Ular itu baru dapat kami keluarkan setelah kurang lebih 2 jam,” jelasnya.
Pihaknya menduga, munculnya ular di dalam saluran pembuangan tersebut lantaran reptil melata itu sedang berburu mangsanya.
“Biasanya sedang berburu tikus dan ayam, mungkin tersangkut di pipa itu karena sedang memburu tikus. Kalau tadi dilihat dari fisik ular masih kurus. Sepertinya belum makan apapun,” tambahnya.
“Selanjutnya ular ini akan kami amankan ke Mako, mungkin selanjutnya akan berkoordinasi dengan BKSDA Jember atau nanti akan kami lepasliarkan di tempat yang aman dan jauh dari permukiman warga,” tutupnya. (*)