KabarBaik.co – Gesekan antarpesilat di Kabupaten Gresik kembali terulang. Seorang pemuda menjadi korban pengeroyokan hingga penusukan oleh gerombolan pesilat di Jalan Raya Morowudi, Kecamatan Cerme, Gresik.
Korban berinisial BP, 21 tahun asal Kecamatan Benjeng. Pengeroyokan ini terjadi pada awal Agustus 2024 lalu. BP mengalami sejumlah luka di tubuhnya. Termasuk luka tusuk di bagian pinggang.
Mirisnya, pengeroyokan tersebut dipicu hanya karena kaos hoodie yang dikenakan korban. Yakni atribut perguruan silat tertentu. Berbeda dengan perguruan silat yang diikuti para terduga pelaku.
Informasi yang dihimpun, saat itu korban mengendarai sepeda motor dengan memakai kaos hoodie hitam atribut perguruan silat. BP melaju dari arah Benjeng menuju Cerme (barat ke timur).
Sekitar pukul 05.15 WIB saat berada di Jalan Raya Morowudi, korban menyadari diikuti oleh gerombolan pesilat dari perguruan lain yang mengendarai tiga sepeda motor. Terdiri dari tujuh orang pria yang semuanya mengenakan jaket preman.
Sesampainya di depan Makam Desa Morowudi, salah satu pelaku secara tiba-tiba menyerang korban dari arah kanan belakang dengan senjata tajam. Korban pun mengalami tiga luka tusuk di bagian pinggang kanan.
Gerombolan tersebut meminta BP untuk berhenti dan melepas kaos hoodie perguruan silat yang dikenakannya. Belum sempat dituruti, saat korban berhenti gerombolan tersebut langsung melakukan pengeroyokan hingga korban terkapar di jalan.
Usai melakukan penganiayaan, para pelaku melarikan diri dan meninggalkan korban sendirian dalam keadaan terluka parah. Korban ditolong warga kemudian dilarikan ke Puskesmas setempat.
Kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian. Hal tersebut dibenarkan Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan. “Iya benar, kita sudah terima laporannya. Saat ini masih dalam penyelidikan,” kata Aldhino, Kamis (22/8).
Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan yang melibatkan perguruan silat. Pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif dan menangkap para pelaku. (*)
